Ntvnews.id, Jakarta - Paus Fransiskus untuk pertama kalinya merespons klaim mengenai "genosida" yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza oleh Israel.
Dalam kutipan dari buku terbarunya yang diterbitkan pada Minggu, 17 November 2024, Paus meminta dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menilai apakah tindakan Israel sesuai dengan definisi genosida tersebut.
Buku berjudul Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World memuat pandangan Paus yang paling terang-terangan mengenai perang Gaza, yang telah berlangsung lebih dari setahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Terhadap Genosida di Jalur Gaza
"Beberapa ahli menyebut apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida," tulis Paus dalam kutipan yang diterbitkan di halaman depan harian Italia, La Stampa.
"Ini perlu diteliti secara mendalam untuk memastikan apakah situasi ini sesuai dengan definisi teknis yang disusun oleh para ahli hukum dan badan internasional," tambahnya, seperti yang dilaporkan oleh AFP.
Paus yang berasal dari Argentina ini kerap mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya korban akibat operasi militer Israel di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, sedikitnya 43.846 orang tewas, mayoritas di antaranya adalah warga sipil.
Namun, seruan Paus untuk penyelidikan ini menandai pertama kalinya ia secara terbuka menggunakan istilah "genosida" – meskipun tidak menyatakan dukungannya – dalam konteks operasi militer Israel di wilayah Palestina.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kutuk Keras Militer Israel yang Serangan Pasukan Perdamaian PBB
Sebagai tanggapan, Kedutaan Besar Israel di Vatikan mengeluarkan pernyataan melalui media sosial X pada hari Minggu, yang dikutip dari Duta Besar Israel, Yaron Sideman.
"Genosida terjadi pada 7 Oktober 2023 terhadap warga negara Israel, dan sejak itu, Israel berhak membela diri terhadap upaya tujuh pihak berbeda yang berusaha membunuh warganya," kata pernyataan tersebut.