Kasus Bunuh Diri Remaja Tinggi, Mendikdasmen 'Sentil' Guru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2024, 11:48
Akbar Mubarok
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta -  Informasi pada artikel ini bukan untuk menginspirasi siapa saja untuk melakukan tindakan yang sama. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasi ke psikolog, psikiater, dan klinik kesehatan mental.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengimbau agar para guru tidak hanya berfokus pada kegiatan belajar mengajar, tetapi juga memperhatikan kondisi emosional dan mental peserta didik guna menekan angka bunuh diri dan stres di kalangan remaja.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan terbaru yang diterapkan oleh pihaknya mengharuskan guru tidak hanya mengajar sesuai dengan bidang studi masing-masing, tetapi juga memberikan layanan bimbingan yang lebih luas, yang tidak hanya terbatas pada peran guru bimbingan dan konseling (BK).

“Selama ini kan banyak persoalan terkait peserta didik yang belum mendapatkan perhatian, karena banyak faktor, seperti guru terlalu sibuk dan sebagainya, sehingga dengan kebijakan sekarang ini, guru tidak hanya berkewajiban mengajar sesuai bidang studi, tapi juga punya kewajiban untuk memberikan layanan bimbingan,” kata Abdul Mu'ti, dilansir dari Antara, Selasa 19 November 2024.

Baca Juga : DPR Rapat Anggaran Pendidikan dengan Kemendiktisaintek dan Kemendikdasmen, Kenapa?

Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga berupaya memperkuat pendidikan karakter di setiap satuan pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas layanan bimbingan dan konseling.

Mu'ti berharap, dengan peningkatan kapasitas para guru kelas, masalah akademis, psikologis, hingga masalah mental yang dihadapi peserta didik tidak hanya menjadi tanggung jawab guru BK, melainkan juga dapat melibatkan guru kelas.

Hal ini diharapkan dapat mendorong keterbukaan murid untuk lebih mudah menceritakan masalah yang mereka hadapi.

Baca Juga: Fakta Mengerikan Gadis 18 Tahun Tewas Bunuh Diri di Kosan Medan

“Jadi, nanti layanan konseling terkait berbagai masalah mental, masalah psikologis dan masalah akademik dapat terbantu dengan peranan guru sebagai pembimbing itu ya,” ujarnya.

Pada Kamis 14 November lalu, komunitas Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia melaporkan bahwa sepanjang tahun 2024, tercatat 826 kasus bunuh diri.

"Setahun ini dari data yang kita temui itu 826 kasus bunuh diri. Tapi ingat, kasus bunuh diri itu seperti fenomena gunung es, apa yang terlihat lebih sedikit dari kenyataannya," kata Konselor Satgas Pencegahan Primer Into The Light.

Mereka juga menyebutkan bahwa sebagian besar kasus tersebut terjadi di kalangan pelajar, dengan berbagai faktor yang mendasarinya, termasuk perundungan atau bullying.

x|close