Mensos Gus Ipul Pastikan Tidak Ada Bansos untuk Pelaku Judi Online

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2024, 11:57
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Mensos Saifullah Yusuf (kanan) saat memberikan bantuan di Sentra Phalamartha, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/11/2024). (ANTARA) Mensos Saifullah Yusuf (kanan) saat memberikan bantuan di Sentra Phalamartha, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/11/2024). (ANTARA)

Ntvnews.id, Sukabumi, Jawa Barat - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa tidak ada program bantuan sosial (bansos) yang ditujukan untuk judi daring atau online. Ia juga menekankan agar masyarakat, khususnya penerima manfaat, memanfaatkan bantuan sosial sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

“Kami tidak memiliki program untuk judi online. Saya tegaskan sekali lagi, bantuan sosial ini tidak diperuntukkan untuk itu. Jadi, jelas, kami fokus pada penerima yang memang sudah terdaftar sesuai dengan program yang telah direncanakan,” ujar Mensos, dilansir dari Antara, kemarin, Senin, 18 November 2024. 

Ia menekankan penerima manfaat, baik yang menerima bansos maupun bantuan lainnya dari Kementerian Sosial, harus menggunakan bantuan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Lebanon dan Hizbullah Setujui Usulan AS untuk Gencatan Senjata dengan Israel

“Setiap bantuan memiliki syarat yang jelas. Jika itu untuk anak sekolah, ya harus digunakan untuk anak sekolah. Jika untuk makanan bayi atau ibu hamil, harus dipergunakan untuk bayi dan ibu hamil. Jangan disalahgunakan untuk hal lain, apalagi untuk judi online. Itu sudah sangat jelas tidak boleh, dan jika dilakukan, akan merugikan semua pihak,” tegasnya.

Gus Ipul juga menjelaskan bahwa tujuan kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi adalah untuk memverifikasi data penerima manfaat serta mengevaluasi program-program bantuan yang selama ini tidak tepat sasaran.

Baca juga: Imam Budi Hartono Ajak Anak Muda Bangun Intelektual dan Kreativitas

"Saya sangat senang apabila saya diajak oleh pendamping atau pihak yang bertanggung jawab untuk mengunjungi lokasi yang ternyata tidak tepat sasaran, karena ini memberi kesempatan untuk kami melakukan evaluasi," ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya para pendamping untuk memberikan data penerima manfaat dengan jujur dan memastikan data tersebut dipilih dengan cermat agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran.

“Saya meminta kepada para pendamping untuk memulai dengan kejujuran. Ayo buka semua data yang ada, tunjukkan mana yang sudah sesuai sasaran dan mana yang tidak. Dengan begitu, kita bisa memilah dan memilih penerima bantuan dengan lebih tepat,” katanya.

Baca juga: Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Timah 271 Triliun, Pakar Sebut Tipikor Bukan UU Sapu Jagat

x|close