Prabowo dan Pemimpin MIKTA Sepakat Cari Solusi Bersama untuk Tantangan Global

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2024, 17:01
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Prabowo dan Pemimpin MIKTA Prabowo dan Pemimpin MIKTA (istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri pertemuan MIKTA Leaders Gathering di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, pada Senin, 18 November 2024.

Acara yang berlangsung di sela-sela KTT G20 Brasil 2024 ini menjadi ajang strategis bagi lima negara anggota MIKTA untuk memperkuat kerja sama menghadapi tantangan global.

MIKTA adalah forum konsultatif yang menghubungkan lima negara dengan pengaruh strategis di kawasan masing-masing, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turkiye, dan Australia.

Para pemimpin G20 di Rio de Janeiro. <b>(Dok.Antara)</b> Para pemimpin G20 di Rio de Janeiro. (Dok.Antara)

MIKA dibentuk pada tahun 2013 di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York, forum ini bertujuan untuk membangun solusi pragmatis dan inklusif terhadap isu-isu global.

Dalam pertemuan kali ini, para pemimpin MIKTA menegaskan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai perdamaian, keadilan, kesetaraan, dan inklusivitas. Mereka juga mengajak seluruh negara anggota PBB untuk mematuhi piagam dan resolusi yang telah diadopsi.

“Pemimpin negara MIKTA sepakat mencari solusi yang pragmatis dan kreatif untuk tangangan regional dan global. Mengingat kesejahteraan generasi mendatang ditentukan oleh kemauan untuk mengambil aksi bersama,” demikian pernyataan para pemimpin MIKTA dalam keterangan yang diterima.

Para pemimpin G20 di Rio de Janeiro. <b>(Dok.Antara)</b> Para pemimpin G20 di Rio de Janeiro. (Dok.Antara)

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan sesi foto bersama yang menunjukkan hasil kebersamaan, kekompakkan dan kesolidan yang terbangun antara anggota negara MIKTA.

Pemimpin yang MIKTA yang hadir selain Prabowo di antaranya Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

x|close