Petugas Dimutasi Gara-gara Viralkan Video Napi Pesta Sabu, Kalapas Dinonaktifkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2024, 19:40
Moh. Rizky
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Robby Petugas Lapas Robby Petugas Lapas (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Video narapidana (napi) pesta sabu di Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan (Sumsel). Video tersebar usai diunggah petugas lapas. Belakangan, petugas lapas tersebut dimutasi pasca tersebarnya video.

Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengaku sudah menonaktifkan Kalapas dan Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) selaku penanggung jawab Lapas. Penonaktifan kedua pejabat lapas itu dalam rangka pemeriksaan.

Selain itu, petugas Lapas yang menyebarkan video, Robby juga diperiksa. Hal itu dilakukan agar persoalan tuntas serta adil bagi seluruh pihak.

Baca Juga: Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap akan Copot Karutan Salemba

"Dirjen PAS (Pemasyarakatan) tunjuk Plt pada dua jabatan Kalapas dan KPLP tersebut," ujar Agus, Selasa, 19 November 2024. 

Agus pun menegaskan, para narapidana yang melakukan pesta sabu takkan mendapat remisi atau potongan masa tahanan. "Dan akan dicek juga yang menyelenggarakan pesta baik otak maupun donaturnya," kata Agus.

Agus juga memerintahkan para napi pelaku pesta sabu yang masih lama hukumannya, dipindah ke lapas super maximum security Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). 

Sementara, Kadivpas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Sumsel, Mulyadi menjelaskan mulanya video viral tersebut. Kala itu ada warga binaan yang membawa ponsel dan menghidupkan musik remix begitu keras, lalu direkam. Petugas yang menjaga lapas ketika itu bernama Robby.

Baca Juga: Admin Gerindra Tanggapi Kasus Petugas Lapas Dimutasi Gegara Viralkan Napi Pesta Narkoba

"Robby menyita handphone napi tersebut dan mengancam kepada napi akan memberitahukan ke Kalapas dan KPLP. Karena Robby merupakan pecandu narkoba, sehingga ia memanfaatkan situasi tersebut dengan meminta sejumlah uang kepada napi tadi, dan handphone-nya dikembalikan ke napi," ujarnya.

Dia menegaskan yang merekam video itu bukan petugas Lapas, tetapi warga binaan yang membawa HP.

"Jadi kelemahan kami ada warga binaan yang membawa handphone ke dalam sel. Dia menghidupkan musik remix dengan volume cukup besar sehingga seolah-olah sedang ada yang berpesta narkoba," dalihnya.

x|close