Ntvnews.id, Brasilia - Seorang pramugari British Airways melaporkan rekannya atas dugaan pelecehan seksual yang terjadi di sebuah hotel di Brasil. Insiden tersebut mengakibatkan pembatalan dua penerbangan, menyebabkan ratusan penumpang terlantar.
Dilansir dari The Sun, Rabu, 20 November 2024, kejadian bermula saat pramugari tersebut bersama dua rekan pria, yang juga staf maskapai, mengunjungi sebuah bar di Rio de Janeiro setelah selesai bertugas. Mereka berpesta dan mengonsumsi minuman beralkohol sebelum kembali ke hotel kru.
Keesokan paginya, pramugari itu terbangun dan mendapati salah satu rekannya sedang melakukan tindakan tidak senonoh sambil menyentuhnya. Insiden tersebut membuatnya berteriak, lalu melaporkan peristiwa itu ke pihak berwenang dan manajemen maskapai.
Baca Juga: DPR RI Geram Atas Kebijakan Apple: Ini Pelecehan!
Akibat laporan tersebut, pihak kepolisian Brasil memulai penyelidikan. Sementara itu, dua penerbangan British Airways yang melayani rute Rio de Janeiro-Buenos Aires harus dibatalkan, membuat ratusan penumpang terdampak dan harus mencari akomodasi alternatif.
Otoritas di Rio mengizinkan tersangka pria yang dilaporkan untuk terbang kembali ke Inggris dengan status penumpang. Setibanya di sana, ia langsung dijemput oleh polisi Scotland Yard, yang kini sedang menyelidiki tuduhan pelecehan seksual tersebut.
Sementara itu, korban saat ini menerima pendampingan dari tim ahli yang disediakan maskapai.
Baca Juga: Viral Mahasiswi Iran Lepas Baju di Kampus untuk Protes Pelecehan Seksual
Menurut seorang sumber yang tidak disebutkan identitasnya, kejadian tersebut memberikan dampak yang menghancurkan bagi semua pihak yang terlibat, termasuk pasangan hidup dari beberapa staf.
“Malam yang awalnya penuh hiburan berubah menjadi insiden serius dan mengecewakan keesokan harinya, yang bisa mengakhiri karier seseorang dan berujung pada hukuman pidana,” ungkap sumber tersebut.
“British Airways telah memberikan dukungan bagi semua yang membutuhkannya, dan para pemimpin maskapai berusaha menangani situasi ini dengan bijaksana,” tambahnya.