Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan AS, Marisa Lago, serta Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, untuk membahas penguatan kerja sama di bidang teknologi digital.
Pembahasan kerja sama ini mencakup topik-topik seperti kecerdasan buatan (AI) dan kota pintar, dengan tujuan agar dapat tercipta transformasi digital yang inklusif dan merata di Indonesia.
"Pertemuan ini merupakan langkah penting untuk memperdalam hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat, terutama dalam bidang teknologi digital yang dapat mendorong inklusivitas dan pertumbuhan ekonomi," ujar Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, dilansir dari Antara, Rabu, 20 November 2024.
Baca juga: Dapat Kartu Kuning, Ivar Jenner: Saya Ceroboh, Tapi Itu Bukan Pelanggaran
Pertemuan bilateral yang dilaksanakan pada Senin, 18 November 2024, di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta Pusat menghasilkan sejumlah poin penting.
Terkait dengan pengembangan kota pintar, Meutya mengungkapkan bahwa 12 perusahaan asal AS tertarik untuk berkunjung ke Jakarta, Denpasar, dan Ibukota Nusantara.
Harapan dari kedatangan perusahaan-perusahaan ini adalah dapat membantu mewujudkan investasi yang akan mempercepat pengembangan smart city, khususnya di Ibukota Nusantara.
“Kami sangat menghargai dukungan dari Badan Perdagangan dan Pembangunan AS dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia, termasuk di sektor smart city. Upaya meningkatkan konektivitas dan akses teknologi informasi adalah faktor utama untuk keberhasilan transformasi ini,” lanjut Meutya.
Kerja sama ini juga mencakup riset bersama yang bertujuan memperkuat keamanan siber dan mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: Wamen Komdigi Angga: Indonesia Kekurangan Talenta Digital
Meutya menekankan pentingnya penerapan AI secara bertanggung jawab dan inklusif di Indonesia, yang selaras dengan prinsip keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
"Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan bahwa AI tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Meutya Hafid didampingi oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, dan Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Ismail.
Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, hadir bersama Konselor Urusan Komersial Kedutaan Besar AS di Jakarta, Eric Hsu, Penasihat Kebijakan Senior Departemen Perdagangan AS, Susannah Marshall, serta Pejabat Komersial Kedutaan Besar AS, Christopher Feather.
Baca juga: Timnas Taklukkan Arab Saudi, Menpora: Semoga Bisa Dipertahankan