Ntvnews.id, Jakarta - Tiga ruas jalan di kawasan Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir rob yang disebabkan oleh fenomena fase bulan baru. Nampak dari foto-foto yang bermunculan di media sosial, anak-anak dan orangtua harus berhadapan dengan genangan air.
"Hingga pukul 14.00 WIB, terdapat tiga ruas jalan yang tergenang banjir rob, serta satu RT di Pluit Penjaringan juga terendam," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, dikutip dari Antara, Jakarta pada Rabu 20 November 2024.
Ia menjelaskan bahwa permukiman yang masih tergenang banjir berada di Kelurahan Pluit, yakni satu RT dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter (cm).
Baca juga: Mendag Akan Temui Distributor Bahas Kenaikan Harga Minyakita yang Melebihi HET
Sementara itu, tiga ruas jalan yang terendam adalah Jalan Hiu di Pelabuhan Muara Baru dengan ketinggian air 40 cm, Jalan Tuna Pelabuhan Muara Baru dengan ketinggian 30 cm, dan Jalan Cumi Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, dengan kedalaman genangan 30 cm.
“Tidak ada lagi pengungsi, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah mereka,” kata Isnawa.
Ia juga menyebutkan bahwa BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah, serta mengkoordinasikan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan saluran air berfungsi dengan baik, bekerja sama dengan lurah dan camat setempat.
"Genangan ditargetkan surut dengan cepat," tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir yang mungkin terjadi.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini mengenai banjir pesisir atau rob yang terjadi antara 14 hingga 21 November 2024.
Fenomena ini disebabkan oleh pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan baru, yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut dan menyebabkan banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.
Selain itu, pasang air laut yang tinggi menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan berada pada status Bahaya/Siaga 1 pada Senin (18/11) pukul 10.00 WIB, yang berakibat pada terjadinya banjir.