Deretan Fakta Ratusan Warung Pecel Lele di Kamboja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2024, 07:00
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warung makan Indonesia di Kamboja Warung makan Indonesia di Kamboja (Instagram)

Ntvnews.id, Phon Penh - Kamboja tengah menjadi sorotan berkat menjamurnya ratusan warung makan Indonesia, seperti pecel lele dan angkringan, yang tersebar di berbagai wilayah. Keberadaan warung ini terdeteksi melalui Google Maps dan memancing rasa penasaran publik, terutama setelah unggahan di media sosial mengungkapkan fenomena tersebut.

Kuliner khas Nusantara di luar negeri sering dianggap sebagai simbol budaya yang mendunia. Namun, muncul dugaan bahwa banyaknya warung ini bukan hanya karena peluang bisnis, tetapi juga berkaitan dengan komunitas pekerja migran Indonesia di Kamboja.

Spekulasi berkembang bahwa kawasan tersebut memiliki kaitan erat dengan aktivitas perjudian online yang legal di negara itu.

Warung Pecel Lele di Tengah Komunitas WNI

Fenomena ini pertama kali mencuat setelah akun @_n0t4lfiaccount di platform X (dulu Twitter) membagikan tangkapan layar Google Maps yang menunjukkan banyaknya warung makan Indonesia di Bavet, Kamboja.

Nama-nama seperti Pecel Lele Srikandi, Arena Angkringan, hingga Gultik Blok M langsung mencuri perhatian. Akun tersebut menyebutkan, “Ada penawaran karena adanya permintaan, paham pasti kenapa permintaan itu ada di lokasi tersebut.”

Baca Juga: Viral Warung Makan Indonesia Menjamur di Kamboja, Ada Pecel Lele hingga Nasi Uduk

Banyak netizen yang mengaitkan fenomena ini dengan keberadaan pekerja Indonesia di sektor judi online. Bavet dikenal sebagai pusat perusahaan perjudian, yang mempekerjakan banyak tenaga kerja migran Indonesia.

Industri ini menarik ribuan pekerja karena target pasarnya juga melibatkan warga Indonesia. Seorang pengguna X menulis, “Banyak pekerja Indonesia di sana karena pasar perjudian mereka memang orang Indonesia.”

Pengalaman Pekerja Migran

Dalam sebuah vlog viral, seorang kreator konten mengisahkan kehidupan pekerja Indonesia di perusahaan judi online di Kamboja. Meski sektor ini menawarkan peluang kerja, beberapa pekerja mengaku menghadapi kondisi kerja yang penuh tekanan, bahkan ancaman dari pihak tertentu. Namun, banyak yang tetap bertahan karena tingginya permintaan tenaga kerja di industri ini.

Warung makan Indonesia di kawasan tersebut menjadi tempat penting bagi para pekerja migran. Selain menyediakan makanan khas tanah air, warung ini juga berfungsi sebagai ruang untuk bersosialisasi dan berbagi cerita.

Peluang Bisnis dan Simbol Identitas

Bagi pemilik warung, keberadaan mereka adalah peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan banyaknya pekerja Indonesia di Kamboja, bisnis kuliner seperti pecel lele dan angkringan memenuhi kebutuhan sekaligus menciptakan keuntungan.

Baca Juga: Hasil Piala AFF U-19 2024: Indonesia Tekuk Kamboja 2-0

Namun, bagi sebagian orang, warung ini juga mencerminkan identitas budaya Indonesia yang tetap dibawa ke perantauan. “Di mana ada orang Indonesia, pasti ada pecel lele atau angkringan. Itu bukti kita selalu bawa budaya ke mana pun,” tulis seorang netizen.

Respon Masyarakat

Publik menyambut fenomena ini dengan beragam reaksi. Beberapa mengaku bangga melihat kuliner Indonesia semakin dikenal di luar negeri, sementara yang lain khawatir akan hubungan erat warung-warung tersebut dengan industri perjudian.

“Warung-warung ini seperti pengingat akan kampung halaman bagi para pekerja migran,” ujar seorang pengguna media sosial. Namun, ada pula yang mempertanyakan legalitas aktivitas di kawasan itu, meski pemerintah Kamboja menyatakan bahwa perusahaan judi online di negara mereka memiliki izin resmi.

Di tengah kontroversi ini, kehadiran warung makan Indonesia di Kamboja menunjukkan potensi besar kuliner Nusantara di pasar internasional. Meski alasannya bervariasi, fenomena ini tetap menjadi bukti bahwa cita rasa Indonesia mampu diterima di mancanegara.

TERKINI

Load More
x|close