Ntvnews.id, Kongo - Di wilayah Katanga, Republik Demokratik Kongo (DRC), sebuah peristiwa mengejutkan terjadi ketika sebuah gunung runtuh, mengungkapkan cadangan tembaga dalam jumlah besar.
Momen ini viral setelah video dramatis yang merekam kejadian tersebut diunggah ke platform X. Dalam rekaman itu, terlihat orang-orang berlarian saat gunung tersebut runtuh.
Dilansir dari Daily Mail, Kamis, 21 November 2024, menyebut video tersebut memicu berbagai reaksi di media sosial. Beberapa pengguna mempertanyakan mengapa Kongo, meskipun kaya sumber daya alam, tetap menjadi salah satu negara termiskin di Afrika.
Baca Juga: BNPB Sampaikan Kondisi Terkini Erupsi Gunung Lewotobi
"Tetapi tetap menjadi salah satu negara termiskin di Afrika, saya benar-benar tidak tahu mengapa," tulis salah satu pengguna. Sementara itu, komentar lain mencerminkan kekhawatiran tentang kemungkinan campur tangan negara-negara Barat.
"Negara-negara Barat tidak akan mengizinkan negara Afrika mana pun menikmati sumber daya mereka," tulis seorang pengguna, sementara yang lain berharap, "Semoga Inggris tidak datang dan mencurinya."
Tembaga adalah sumber daya utama di Kongo, khususnya di wilayah Katanga yang terletak di sabuk tembaga Afrika. Wilayah ini memiliki sejarah panjang dalam penambangan tembaga skala besar, yang dimulai lebih dari seabad lalu.
Pada 1950-an, Katanga merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia. Hingga kini, wilayah ini masih menyumbang lebih dari sepersepuluh cadangan tembaga global, terutama dari endapan sedimen Prakambrium Akhir.
Baca Juga: Seram! Gunung Api Raksasa Baru Saja Ditemukan
Meskipun kaya akan mineral, aktivitas penambangan di Kongo juga membawa dampak negatif. Menurut laporan Amnesty International yang dirilis pada September 2023, eksploitasi sumber daya mineral di Kongo sering disertai dengan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penggusuran paksa dan kekerasan seksual.
"Penggusuran paksa yang terjadi saat perusahaan memperluas proyek penambangan menghancurkan kehidupan dan harus dihentikan," kata Agnès Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International.
Sumber daya tembaga dan kobalt dari Kongo memainkan peran penting dalam transisi energi global menuju energi bersih. Kedua mineral ini merupakan komponen utama baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik. Amnesty International menekankan pentingnya keadilan dalam transisi energi ini.
“Dekarbonisasi ekonomi global tidak boleh menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia lebih lanjut,” tegas Amnesty dalam laporannya.
Dengan meningkatnya permintaan teknologi energi bersih, tekanan terhadap Kongo untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya semakin besar. Namun, tantangan utama tetap pada bagaimana kekayaan ini dapat dikelola untuk kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan hak-hak mereka.