Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan, khususnya di bidang kewirausahaan, karena hal ini dapat mendorong perempuan untuk lebih berani mengungkapkan kasus kekerasan yang mereka alami.
"Melalui layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 kami menerima banyak pengaduan terkait kekerasan dan sebagian besar disampaikan oleh perempuan. Meski begitu, masih banyak perempuan yang tidak berani melaporkan atau mengungkapkan kasus kekerasan yang dialaminya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah memberdayakan perempuan secara ekonomi sehingga ketika terjadi kekerasan dalam rumah tangga, mereka akan lebih berani untuk speak up dan lebih siap untuk survive," ujar Veronica Tan, dilansir dari Antara, Kamis 21 November 2024.
Baca Juga : Penampilan Veronica Tan Pakai Baju Loreng Saat Pembekalan di Akmil Magelang
Veronica Tan mengatakan bahwa sinergi antar berbagai pihak perlu diperkuat untuk meningkatkan kualitas kewirausahaan perempuan, termasuk para pengusaha.
Hal ini penting karena mereka memiliki kemampuan dalam mengembangkan bisnis, mencapai target, dan menciptakan produk berkualitas tinggi.
"Sejauh ini, pemerintah telah memberikan wadah dan memfasilitasi pengembangan pengetahuan perempuan di bidang kewirausahaan. Ketika para pengusaha turut mengambil andil dalam proses ini, saya meyakini kita bisa bersama-sama membantu para perempuan untuk mengembangkan dan menaikkan kelas bisnisnya," katanya.
Sementara itu, Deputy Chief of Mission United States Mission to Indonesia, Heather Merritt, menyampaikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat memiliki berbagai program untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan dalam mengembangkan bisnis.
Baca Juga : Momen Veronica Tan Dilantik Jadi Wakil Menteri Ditemani Nicolas Sean
Salah satunya, pada awal tahun ini, Pemerintah AS melalui Millennium Challenge Corporation menandatangani perjanjian penting dengan Indonesia terkait infrastruktur dan keuangan.
Melalui perjanjian tersebut, Pemerintah AS akan menyediakan lebih dari 135 juta dolar AS untuk mendukung UMKM yang dikelola oleh perempuan, guna meningkatkan akses mereka terhadap layanan keuangan dan pengembangan bisnis.
"Indonesia telah membuat kemajuan besar dan memperluas literasi keuangan, tetapi tentu saja masih ada ruang untuk tumbuh dan kami berharap pertumbuhan itu akan terus berlanjut bagi setiap pelaku usaha," ujar Merittt.