Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, memberikan apresiasi penuh terhadap penyelenggaraan penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024.
Menurutnya, acara ini diselenggarakan sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras dan dedikasi para sineas di Indonesia.
"Film Indonesia adalah milik kita bersama, sumber kebanggaan dan inspirasi, FFI adalah bentuk pengakuan dan kerja keras insan perfilman, terlepas dari segala tantangan yang telah memberikan dampak besar," kata Fadli saat memberikan sambutan di ajang Piala Citra Festival Film Indonesia, ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis 21 November 2024.
"Bukan hanya bagi penikmat film, penonton film, tapi juga untuk membangun citra Indonesia di kancah global," tambahnya.
Baca Juga : Garin Nugroho Raih Piala Citra FFI 2024 sebagai Sutradara Terbaik Lewat Film Samsara
Melalui Kementerian Kebudayaan, Fadli menyatakan pemerintah bakal terus mendukung ekosistem perfilman di Indonesia. Saat ini, Indonesia telah memiliki Kementerian Kebudayaan yang berdiri sendiri dengan tugas untuk memajukan kebudayaan nasional.
Hal ini tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan, yang menjadi landasan untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, memperteguh jati diri bangsa, dan memperkokoh persatuan.
"Jadi, jelas sekali ini adalah perintah konstitusi, salah satunya kemajuan kebudayaan itu melalui film Indonesia," ujar Fadli.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pembentukan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan.
Ini termasuk mendukung talenta-talenta bangsa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan memiliki kepribadian yang kuat dalam kebudayaan.
Baca Juga : Film Agak Laen Raih Piala Antemas di FFI 2024
Selain itu, Undang-Undang No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman juga menjadi dasar penting untuk melindungi, mendorong, dan mengembangkan ekosistem perfilman yang sehat dan berdaya saing.
Dasar hukum ini dibuat untuk memastikan bahwa karya-karya sineas Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan, penguatan budaya, dan pembangunan karakter bangsa.
"Hari ini, Piala Citra bukan sekadar penghargaan, dia adalah simbol apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras, dan kecintaan terhadap seni dan budaya," kata Fadli.
"Setiap film yang diciptakan adalah cerminan keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia, yang memperkenalkan wajah bangsa kita ke mata dunia. Tak peduli siapa yang membawa pulang penghargaan, sesungguhnya saudara-saudara semua adalah pemenang," lanjutnya.
Fadli juga menyampaikan bahwa film-film yang dihasilkan oleh sineas Indonesia telah berhasil menyentuh hati banyak orang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dia berharap FFI tidak hanya menjadi ajang penghargaan bagi para pelaku perfilman Indonesia, tetapi juga dapat mendorong masyarakat untuk lebih menghargai karya-karya seniman lokal.
"Saya berharap, pesan dan semangat dari Festival Film Indonesia 2024 dengan tema 'Merandai Cakrawala Sinema Indonesia' akan terus hidup dalam hati dan karya kita," tutupnya. (Sumber: Antara)