4 Personel UNIFIL Terluka Setelah Beberapa Kali Diserang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2024, 13:24
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Prajurit TNI dari Satgas Batalyon Mekanis (Yonmek) TNI Kontingen Garuda Indobatt XXIII-R/UNIFIL membersihkan puing-puing dari badan jalan untuk membuka jalur distribusi logistik di Lebanon Selatan, Senin (4/11/2024). Arsip foto - Prajurit TNI dari Satgas Batalyon Mekanis (Yonmek) TNI Kontingen Garuda Indobatt XXIII-R/UNIFIL membersihkan puing-puing dari badan jalan untuk membuka jalur distribusi logistik di Lebanon Selatan, Senin (4/11/2024). (ANTARA/HO-Penerangan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R/UNIFIL.)

Ntvnews.id, Moskow - Empat anggota pasukan penjaga perdamaian PBB yang tergabung dalam UNIFIL di Lebanon mengalami cedera setelah beberapa kali diserang dengan sengaja, menurut Kementerian Luar Negeri Prancis pada Rabu, 20 November 2024.

"Kami mengutuk serangan roket, yang kemungkinan berasal dari Hizbullah, yang menghantam dua posisi pasukan UNIFIL di selatan Lebanon pada 19 November," kata kementerian tersebut.

Serangan itu menyebabkan empat anggota pasukan Helm Biru asal Ghana terluka, dengan tiga di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

"Kami telah melihat beberapa anggota pasukan Helm Biru terluka dalam beberapa pekan terakhir," ujar Kementerian Luar Negeri Prancis, mengacu pada nama julukan pasukan perdamaian PBB.

Pada hari yang sama, patroli UNIFIL yang terdiri dari pasukan penjaga perdamaian Prancis juga diserang dengan roket, namun beruntung tidak ada yang terluka.

Baca juga: Wamen Komdigi Nezar: Kode Etik Jurnalistik Kunci Jawab Sentimen Konten Medsos

UNIFIL telah sering melaporkan serangan yang ditujukan ke pos-pos mereka oleh tentara Israel.

Pasukan penjaga perdamaian mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah menembaki pos-pos terdepan mereka, termasuk dua pangkalan Italia dan markas besar UNIFIL, serta melanggar Garis Biru. Para perwakilan dari Italia telah menyatakan berkali-kali bahwa tindakan Israel tersebut tidak bisa diterima.

Pada 1 Oktober, Israel melancarkan operasi darat terhadap Hizbullah di selatan Lebanon, sambil melanjutkan serangan udara dan roket yang terus berlangsung sejak eskalasi konflik di Jalur Gaza.

Baca juga: Wamen PU Pantau Persiapan Jalan Tol Trans Jawa Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Akibat serangan Israel, jumlah korban tewas di Lebanon telah melebihi 2.500 orang.

PBB menyatakan bahwa pasukan UNIFIL di Lebanon telah mengalami serangan berulang dari militer Israel selama konflik antara Israel dan Hizbullah.

Di sisi lain, Israel mengklaim bahwa tujuan utama mereka adalah menciptakan kondisi yang aman bagi pemulangan 60.000 warga yang melarikan diri dari situasi keamanan yang memburuk di utara negara tersebut, yang berbatasan langsung dengan Lebanon.

(Sumber: Antara)

x|close