Badan Geologi ESDM Tingkatkan Perlindungan Kawasan Karst Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2024, 15:34
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pengunjung yang merupakan peserta kegiatan Sosialisasi Kawasan Lindung Geologi yang diinisiasi Badan Geologi, Kementerian ESDM berkunjung ke kawasan karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu (20/11/2024). Pengunjung yang merupakan peserta kegiatan Sosialisasi Kawasan Lindung Geologi yang diinisiasi Badan Geologi, Kementerian ESDM berkunjung ke kawasan karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu (20/11/2024). (ANTARA (Suriani Mappong))

Ntvnews.id, Makassar - Badan Geologi Kementerian ESDM mendorong perlindungan terhadap kawasan bentang karst yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Kawasan Bentang Karst Maros-Pangkep yang memiliki luas 42.600 hektare, menjadikannya kawasan karst terbesar di Indonesia dan ketiga terbesar di dunia.

"Hal ini sangat penting, sehingga Badan Geologi, Kementerian ESDM hadir untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya melindungi kawasan geologi tersebut," ujar Dedy Irfan, General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep, di Makassar, pada hari Rabu.

Dedy menambahkan bahwa sosialisasi mengenai Kawasan Lindung Geologi yang diadakan oleh Badan Geologi dan Kementerian ESDM di Makassar pada 19-20 November 2024 diharapkan dapat memperkuat implementasi kebijakan tersebut di lapangan.

Baca juga: Profil Nissa Sabyan yang Diam-diam Sudah Menikah dengan Ayus

Hal ini menjadi semakin mendesak mengingat tingginya aktivitas pertambangan dan pesatnya pembangunan infrastruktur yang terjadi di sekitar wilayah bentang karst atau pegunungan kapur tersebut.

Menurut Dedy, salah satu tujuan dari sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Geologi adalah untuk memperkuat pengelolaan kawasan bentang karst dengan mengoptimalkan perlindungannya melalui kerja sama berbagai pihak.

Hingga saat ini, Indonesia telah menetapkan tiga kawasan Cagar Alam Geologi (CAG) dan 14 Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK), termasuk Bentang Alam Karst Maros-Pangkep yang baru saja diresmikan tahun ini.

Di sisi lain, Sekjen Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI) Sunung Baskoro menyatakan bahwa KBAK memiliki potensi besar sebagai objek geowisata dan memiliki nilai sejarah dari perspektif arkeologi, dengan ditemukannya situs purbakala seperti di Leang-Leang, Maros, yang menyimpan gambar telapak tangan dan gambar babi rusa yang diperkirakan berusia sekitar 40.000 tahun.

Baca juga: Peringatan Darurat Garuda Biru Menggema Lagi di Medsos, Kali Ini Tolak Kenaikan PPN 12%

Menurutnya, banyak KBAK di wilayah Indonesia Timur yang merupakan peninggalan prasejarah dari aspek arkeologi dan geologi, sehingga perlu dilakukan penelitian kolaboratif antara arkeologi dan geologi untuk mengembangkan bidang geoarkeologi.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Indra Badri, mengatakan bahwa KBAK memiliki beragam keunikan yang berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.

"Karena itu, KBAK yang menyimpan banyak keunikan ini perlu dilestarikan dan ditata dengan baik di lapangan," tuturnya.

(Sumber: Antara)

x|close