BRIN Kembangkan Alat Canggih untuk Ubah Minyak Kelapa Jadi Bio-Jet Fuel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2024, 22:15
Akbar Mubarok
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Peneliti dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Deliana Dahnum dalam kegiatan diskusi di Kantor BRIN, Jakarta. Peneliti dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Deliana Dahnum dalam kegiatan diskusi di Kantor BRIN, Jakarta. ((Antara (BRIN) ))

Ntvnews.id, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deliana Dahnum, mengembangkan katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFs) untuk mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel, yaitu bahan bakar pesawat berbasis hayati.

Dalam sebuah sesi diskusi di Jakarta pada Kamis, Dahnum menjelaskan bahwa bio-jet fuel merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang memanfaatkan minyak nabati sebagai bahan baku.

"Indonesia memiliki potensi besar karena banyak sumber daya alam berupa minyak kelapa yang tumbuh subur di wilayah tropis," ungkapnya.

Baca Juga : Kementan Komitmen Kembangkan SDM Berkualitas untuk Kontribusi di Industri Kelapa Sawit

Dalam pengembangan bio-jet fuel, Dahnum menjelaskan bahwa minyak kelapa menjadi bahan dasar yang efektif.

Kelapa yang tidak layak konsumsi, seperti kelapa tua, kecil, atau yang sudah berjamur, dapat diolah menjadi bahan bakar pesawat alternatif.

Untuk mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel, lanjut Dahnum, yang juga penerima Penghargaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2024, diperlukan proses katalisis dengan bantuan katalis yang efisien.

Oleh karena itu, Dahnum bersama BRIN mengembangkan katalis berbasis MOFs, sebuah material inovatif yang diharapkan dapat mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel secara produktif dan efektif.

Baca Juga : Pertamina Gandeng Vale Indonesia Buat Sediakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan HVO

"Pengembangan ini telah mencapai tahap uji coba laboratorium dan menunjukkan potensi untuk dikembangkan pada skala lebih besar, termasuk pada kelapa yang tidak layak konsumsi, guna memaksimalkan keberlanjutan energi," jelasnya.

Dahnum juga optimis bahwa inovasi ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga mendukung pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.

Ia berharap riset tentang bio-jet fuel dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut, sehingga mempercepat pencapaian tahap yang lebih maju dalam penelitian ini.

Dengan demikian, pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung dalam memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan di Indonesia.

(Sumber: Antara)

x|close