Ntvnews.id, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah kejadian tragis terjadi di SDN 10 Durian Jantung, sebuah sekolah di wilayah Padang Pariaman, Sumatera Barat. Seorang siswi berinisial A R (11) menjadi korban perundungan (bullying) oleh rekan-rekannya di sekolah tersebut.
Korban mengalami tindakan kekerasan yang melibatkan pembakaran dengan menggunakan bensin oleh salah satu temannya, yang menyebabkan Aldelia Rahma meninggal dunia.
Sebagai hasilnya, Media Madona, yang merupakan kakak sepupu dari keluarga korban, mengecam keras SDN 10 Durian Jantung atas kejadian tragis ini.
Terbakar Api (Istimewa)
Madona menilai pihak sekolah abai dalam menjaga serta mendidik muridnya.
“Kami sejauh ini sudah membuat laporan ke polres. Laporan dibuat sehari sebelum Aldelia meninggal,” ucapnya.
Baca Juga:
Tebar Teror, KKB Bakar Kios dan Sekolah di Paniai
Viral Siswa SMAN 1 Depok Hilang Saat Berangkat ke Sekolah, Keluarga Sudah Temukan Motornya
“Kami dari awal sudah tidak senang. Kejadian di jam sekolah dan di lingkungan sekolah,” lanjutnya.
Diketahui, korban dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 21 Mei 2024 saat menjalani perawatan medis.
Madona juga menuturkan bahwa adik sepupunya ini sering dapat perlakuan yang tidak pantas oleh temanya. Namun, Madona menilai pihak sekolah acuh tak acuh dengan tindakan perundungan terhadap adiknya tersebut.
"Aldelia selama ini sering dibully oleh anak ini (pelaku). Dia sering ditendang, ditempeleng, didorong," ungkapnya.
Terbakar Api (Istimewa)
“Setiap dia mengadu ke guru, wali kelas malah memarahi korban karena berteman dengan laki-laki,” Sambungnya.
Lebih lanjut, kejadian bermula ketika pihak sekolah hendak menggelar sebuah acara pada 23 Februari 2024 lalu. Kemudian, oknum guru korban meminta muridnya untuk membakar sampah di halaman belakang sekolah
“Awalnya Aldelia yang sedang mengikuti pelajaran olahraga dipanggil oleh guru,” jelasnya.
“Ia diminta untuk membakar sampah di belakang sekolah,” lanjutnya.
Baca Juga:
Kebakaran Hebat Melanda Toko Material Depok: Warga Panik
Diketahui, korban membakar sampah tersebut bersama dengan teman-temannya. Aktivitas bakar sampah itu diketahui tanpa adanya pengawasan dari pihak sekolah melalui guru.
Usut punya usut, teman yang kerap membully dirinya disekolah ini turut hadir ke halaman belakang. Tanpa sebab yang jelas, pelaku tiba-tiba nekat menyiram bensin pertalite ke tubuh korban.
Dengan kondisi yang tak terelakkan, korban dilahap api karena tersambar oleh sampah yang sedang terbakar. Akibat insiden tersebut, korban langsung dilarikan ke RSUD Lubuk Basung.