Ntvnews.id, Bangkok - Seorang dokter di Samut Sakhon, Thailand, ditangkap setelah 20 tahun melakukan praktik pembesaran penis. Aksinya terungkap ketika salah satu pasien mengalami infeksi parah.
Kittikorn Songsri (36) ditangkap setelah memberikan suntikan silikon dan implan mutiara yang berakhir buruk pada Kamis di sebuah rumah di Distrik Krathum Baen.
Tersangka mengaku kepada petugas bahwa ia hanya memiliki pendidikan hingga tingkat Mathayom Suksa 3, yang setara dengan lulusan SMP.
Baca Juga: Lina Mukherjee Bebas dari Lapas Palembang Buntut Konten Penistaan Agama
“Dia mengaku belajar mandiri tentang implan sejak berusia 14 tahun,” kata Komandan Divisi Perlindungan Konsumen, Mayor Jenderal Polisi Witthaya Sriprasertparb, sebagaimana dilansir dari Bangkok Post, Jumat, 22 November 2024.
Songsri mempromosikan praktiknya melalui akun Facebook. Salah satu pasien melapor ke polisi setelah mengalami infeksi parah akibat suntikan silikon. Pasien tersebut mengaku masih merasa sakit dan tidak bisa ereksi meskipun sudah mendapat perawatan.
Polisi kemudian bekerja sama untuk mengatur penyamaran dengan seorang petugas yang menghubungi Songsri dan membuat janji di rumahnya, yang berujung pada penggerebekan.
Baca Juga: Profil Isa Zega, Lakukan Penistaan Agama Usai Jalani Umrah Pakai Kerudung
Selama pemeriksaan, Songsri mengakui bahwa ia bukan dokter dan tidak memiliki lisensi medis. Tempat tidur dan peralatan di rumahnya juga tidak memenuhi standar kebersihan yang ditetapkan oleh petugas.
Selama 20 tahun, Songsri telah menyediakan layanan implan dan pembesaran penis dengan tarif sekitar 5 ribu baht atau setara Rp 2,3 juta hingga 20 ribu baht atau setara Rp 9,2 juta per pasien, dan bisa menerima 2-3 pelanggan setiap bulannya.
Polisi memperingatkan bahwa suntikan silikon atau implan mutiara untuk pembesaran penis dapat berisiko tinggi, termasuk infeksi parah dan disfungsi ereksi. Mereka juga mengancam akan melakukan penangkapan lebih lanjut terhadap pihak-pihak yang masih menjalankan bisnis serupa.