Ngeri, Rusia Luncurkan Rudal Antar Benua untuk Pertama Kali ke Ukraina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Nov 2024, 05:56
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi senjata rudal/ist Ilustrasi senjata rudal/ist

Ntvnews.id, Moskow - Rusia untuk pertama kalinya meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke Ukraina pada Kamis, 21 November 2024, dalam eskalasi terbaru konflik kedua negara.

Serangan ini terjadi setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk menyerang target di wilayah Rusia.

Dilansir daro AFP, Jumata, 22 November 2024, Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa pada pagi hari, pasukan Rusia menembakkan sejumlah rudal ke kota Dnipro, menargetkan infrastruktur vital. Dalam pernyataan resmi, disebutkan bahwa rudal balistik antarbenua itu diluncurkan dari wilayah Astrakhan, Rusia.

Baca Juga: Dubes Ukraina Sebut Rusia Tak Punya Kemampuan Pakai Senjata Nuklir

Menurut sumber di Angkatan Udara Ukraina, ini merupakan pertama kalinya Rusia menggunakan ICBM sejak invasi dimulai. Sumber tersebut juga menyatakan bahwa rudal, yang mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir, kali ini tidak dilengkapi dengan muatan nuklir.

Ketika diminta komentar, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak memberikan tanggapan terkait peluncuran rudal tersebut.

Sementara itu, unit pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh enam rudal dalam serangan tersebut. Namun, Angkatan Udara Ukraina tidak merinci apakah rudal balistik antarbenua termasuk di antaranya.

Di wilayah sekitar Dnipro, serangan Rusia dilaporkan merusak fasilitas rehabilitasi, beberapa rumah, dan sebuah perusahaan industri. Gubernur wilayah, Sergiy Lysak, menyampaikan bahwa dua orang terluka dalam serangan ini.

Baca Juga: AS Izinkan Ukraina untuk Pakai Rudal Mengerikannya, Ini Respons Rusia

"Seorang pria berusia 57 tahun dirawat di tempat kejadian, sementara seorang wanita berusia 42 tahun dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Eskalasi ini terjadi setelah Rusia dan Ukraina saling meningkatkan penggunaan rudal jarak jauh dalam beberapa hari terakhir. Langkah ini menyusul keputusan Amerika Serikat untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS terhadap target militer di dalam wilayah Rusia, sebuah permintaan yang telah lama diajukan oleh Kyiv.

 

x|close