Ntvnews.id, Vientiane - Kasus keracunan massal di Laos mengejutkan banyak pihak setelah sejumlah turis dilaporkan meninggal dunia. Bianca Jones, seorang remaja asal Australia berusia 19 tahun, menjadi korban keempat yang meninggal dalam insiden tersebut.
Dilansir dari BBC, Jumat, 22 November 2024, keluarganya mengonfirmasi kabar duka ini hanya beberapa jam setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan kematian seorang pria asal Amerika di kota wisata Vang Vieng.
Sebelumnya, dua wanita asal Denmark berusia 19 dan 20 tahun juga dilaporkan meninggal di tempat yang sama. Selain itu, Holly Bowles, teman Jones, dan seorang wanita asal Inggris dilaporkan dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca Juga: Geger Seorang Keracunan Setelah Makan Dadar Isi Kecoa
Pihak kepolisian Laos saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kematian para korban. Namun, media dan saksi mata mengindikasikan kemungkinan adanya konsumsi minuman yang terkontaminasi metanol, zat beracun yang sering terdapat dalam alkohol ilegal.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Jones.
"Pikiran pertama kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya yang sedang menghadapi kehilangan yang sangat berat," ujar Albanese, seperti dilansir BBC.
"Ini adalah mimpi buruk yang seharusnya tidak dialami oleh siapapun." Sambungnya.
Baca Juga: Belasan Siswa SD di Lampung Alami Keracunan Usai Konsumsi Jajanan di Kantin Sekolah
Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa mereka tengah memantau situasi terkait korban asal Amerika, namun penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kematian diserahkan kepada pihak berwenang Laos.
Pemerintah Australia dan Inggris telah mengeluarkan peringatan bagi warganya yang bepergian ke Laos untuk berhati-hati terhadap risiko keracunan metanol. Konsumsi alkohol ilegal di Laos diketahui menjadi faktor risiko yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan.
Kasus ini mencuri perhatian internasional, mengingat bahaya yang masih mengancam wisatawan di Asia Tenggara, khususnya terkait dengan konsumsi minuman keras yang tidak terjamin keamanannya.