Ntvnews.id, Jakarta - Kerusuhan berupa tawuran kembali terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis malam, 21 November 2024. Peristiwa tersebut melibatkan warga Kebon Singkong, Klender, yang bentrok dengan warga Cipinang Jagal, Pulogadung.
Akibat dari tawuran itu, lalu lintas di sekitar lokasi menjadi terganggu. Beberapa titik yang terdampak adalah jalur menuju Stasiun Klender dan flyover Cipinang. Berdasarkan pantauan, kemacetan panjang mulai terjadi sekitar pukul 20.35 WIB, membuat arus lalu lintas tersendat.
Situasi ini menyebabkan antrean kendaraan memanjang hingga flyover Cipinang. Banyak pengendara sepeda motor yang memilih menggunakan jalur trotoar atau memutar balik untuk menghindari kawasan yang terdampak bentrokan.
Beberapa pengemudi mobil terlihat keluar dari kendaraannya. Mereka tampak kebingungan dan mencoba mencari tahu penyebab dari kemacetan tersebut.
Tawuran di Jakarta Timur (Instagram @jakut.info)
Petugas gabungan dari TNI dan kepolisian dikerahkan untuk mengatasi situasi tersebut. Unit Jatanras juga diturunkan untuk berpatroli di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, sementara anggota Babinsa TNI membantu mengurai kemacetan lalu lintas.
Melansir dari akun Instagram @lbj_jakarta, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur bersama-sama membubarkan kelompok massa yang masih terlibat dalam bentrokan. Tawuran seperti ini diketahui sudah berulang kali terjadi.
Menurut keterangan warga setempat, sepanjang November 2024, tawuran antara warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal telah terjadi lebih dari tiga kali. Dalam bentrokan semalam, kedua kelompok terlihat menggunakan senjata tajam, batu, kayu, hingga bom molotov.
Tawuran di Duren Sawit (Instagram)
Selain itu, kembang api juga tampak digunakan sebagai alat serangan. Salah satu warga mengungkapkan kekhawatirannya jika konflik ini meluas ke area permukiman mereka.
Pihak kepolisian hingga kini masih menyelidiki motif di balik bentrokan yang terus berulang. Dugaan sementara menunjukkan konflik ini berakar dari perselisihan lama yang belum terselesaikan. Polisi juga melaporkan adanya korban dalam insiden tersebut.
"Iya, satu orang meninggal dunia," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes (Pol) Nicolas Ary Lilipaly dalam keterangan resminya yang dirilis pada Jumat, 22 November 2024.