Wapres Minta Sistem Zonasi Sekolah Dihilangkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Nov 2024, 11:24
Muhammad Hafiz
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kiri) melihat para pelajar jurusan tata boga memasak makananan saat meninjau pelaksanaan uji coba Makan Bergizi Gratis di SMKN 3 Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (21/11/2024). Wapres berharap SMK jurusan tata boga mampu berkontribusi dalam penyedian menu makan dalam Program Makan Bergizi Gratis yang akan dimulai 2 Februari 2025. Arsip - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kiri) melihat para pelajar jurusan tata boga memasak makananan saat meninjau pelaksanaan uji coba Makan Bergizi Gratis di SMKN 3 Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (21/11/2024). Wapres berharap SMK jurusan tata boga mampu berkontribusi dalam penyedian menu makan dalam Program Makan Bergizi Gratis yang akan dimulai 2 Februari 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengimbau Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, untuk menghapus sistem zonasi sekolah dalam mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Hal tersebut disampaikan Gibran saat memberikan sambutan dalam acara Tanwir I PP Pemuda Muhammadiyah di Jakarta Pusat, pada Kamis.

"Dalam rapat koordinasi dengan para kepala dinas pendidikan kemarin, saya sampaikan secara tegas kepada Pak Menteri Pendidikan, 'Pak, sistem zonasi ini harus dihapus'," ujar Gibran.

Baca juga: VIDEO: Kesurupan Massal 100 Karyawan PT Glostar Indonesia di Cikembar Sukabumi

Menurut Gibran, pendidikan merupakan fondasi penting untuk mencetak generasi emas sekaligus mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, perlu ada upaya mempermudah akses pendidikan bagi seluruh masyarakat.

Ia juga menyoroti perlunya pengajaran keterampilan modern seperti coding, programming, dan pemasaran digital kepada generasi muda.

"Kita tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain," tegasnya.

Selain itu, Gibran mengajak generasi muda untuk bergotong-royong dan bekerja keras memanfaatkan peluang dari bonus demografi yang ada saat ini.

"Kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Ini adalah momen kita, panggung kita, dan kita harus menjadi ujung tombak menuju Indonesia Emas 2045," tuturnya.

(Sumber: Antara)

x|close