Ntvnews.id, Jakarta - Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak mati rekannya sendiri yakni Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari. Penyebabnya, diduga lantaran pelaku tak senang dengan aksi penangkapan tersangka tambang galian C, yang dilakukan korban.
AKP Dadang menembak mati AKP Ulil dengan menggunakan pistol yang dimilikinya, yakni senjata api pendek jenis HS: 260139.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya beberapa butir selongsong peluru. Selongsong peluru ini berasal dari senjata api Dadang.
"(Ditemukan) di sebelah ruangan Identifikasi Sat Reskrim Polres Solok Selatan," demikian keterangan yang didapat wartawan, Jumat, 22 November 2024.
Di lokasi itu, ditemukan dua butir selongsong peluru. Dadang diketahui tewas dengan dua luka tembak di bagian kepala.
Bukan cuma itu, ada tujuh butir selongsong peluru lainnya yang juga ditemukan. Menariknya, selongsong itu ditemukan di rumah dinas Kapolres Solok Selatan. Tujuh butir selongsong juga masih dari senjata dengan jenis dan nomor yang sama dengan milik Dadang.
"Selongsong peluru kaliber 9 mm sebanyak 7 (tujuh) butir yang berasal dari senjata api pendek jenis pistol HS dengan nomor: 260139 (di rumah dinas Kapolres Solok Selatan)," kata dia.
Belum diketahui apakah Dadang turut melakukan penembakan di rumah Kapolres, atau tidak. Sebab belum ada keterangan resmi yang menjelaskan secara rinci peristiwa tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan informasi, motif penembakan terjadi lantaran AKP Dadang tak senang dengan aksi penangkapan yang dilakukan AKP Ulil.
Mulanya, petugas Satuan Reskrim Polres Solok Selatan disebut mengamankan pelaku tambang galian C di wilayah itu. Pelaku disebut tak terima dengan penangkapan tersebut. AKP Dadang lantas menelepon AKP Ulil.
"Saat menuju Polres, Kasat Reskrim mendapat telepon dari Kabag Ops terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang telah diamankan oleh personel Sat Reskrim Polres Solok Selatan," demikian keterangan yang diterima.
Keduanya lalu bertemu di ruangan pemeriksaan tersangka penambangan galian C. Setelahnya Dadang menembak Ulil hingga tewas terkapar.
"Saat personel berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak," kata dia.
AKP Ulil tewas dengan dua luka tembak. Ia terluka tembak di bagian kepala. Ulil tertembak pistol Dadang pada bagian pelipis sebelah kanan. Serta pada bagian pipi kanannya.
Korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang.