Ntvnews.id, Jakarta - TikTok berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran terhadap sebagian besar staf yang bertugas di departemen operasional dan pemasaran perusahaan.
Dilansir dari CNN Internasional, Jumat, 24 Mei 2024, PHK global tersebut diproyeksikan akan memengaruhi tim-tim yang bertanggung jawab atas dukungan pengguna dan komunikasi, serta pengelolaan konten dan kegiatan pemasaran.
Sampai saat ini, belum ada kejelasan mengenai jumlah karyawan TikTok yang akan terkena dampak dari rencana PHK tersebut.
TikTok (Istimewa)
Bagian dari langkah ini adalah pembubaran tim operasional global TikTok. Sementara itu, karyawan yang masih tersisa akan dialihkan ke tim-tim yang fokus pada keamanan, pengelolaan konten, dan pengembangan produk perusahaan.
Baca Juga:
Profil Gus Zizan, Viral Diduga Skandal dengan Tiktokers
TikTok Sesumbar Kalahkan Aturan Larangan AS
Berita tentang PHK massal ini pertama kali dilaporkan oleh The Information. Sejauh ini, TikTok belum menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.
Menurut sumber, beberapa karyawan TikTok diberitahu tentang rencana PHK tersebut pada Selasa malam, setelah laporan dari The Information yang dipublikasikan.
Sumber mengatakan bahwa COO Perusahaan Adam Presser dan Chief Brand and Communications Officer Zenia Mucha mengirimkan pesan kepada tim yang terkena dampak mengenai rencana tersebut.
Namun, sumber tersebut meyakinkan bahwa PHK tersebut tidak terkait dengan gejolak hukum dan politik yang dihadapi perusahaan di Amerika Serikat, yang berpotensi menyebabkan pelarangan aplikasi TikTok secara nasional.