Ntvnews.id, Jakarta - Awal pekan depan, Komisi III DPR RI akan mengunjungi Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan Polres Solok Selatan untuk menyelidiki lebih lanjut kasus penembakan yang dilakukan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, hingga menewaskan Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menyatakan keprihatinannya atas insiden yang melibatkan dua perwira polisi dari institusi yang sama.
"Senin depan Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumbar dan Polres Solok Selatan terkait dengan kasus penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 22 November 2024.
Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dalam kasus ini.
"Korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal. Pelaku penembakan harus dijatuhi hukuman berat," tegasnya.
Habiburokhman juga menyoroti pentingnya mengungkap motif di balik aksi tersebut. Jika terbukti insiden ini terkait dengan pengungkapan kasus tambang ilegal, pelaku harus mempertanggungjawabkan tindakannya, baik secara pidana maupun etik.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Polisi Tembak Polisi Sampai Tewas di Solok Selatan
"Kalau motifnya karena ketidaksukaan terhadap pengungkapan tambang ilegal, maka ini menjadi perhatian serius. Pelaku harus dijerat hukum atas tindakannya melindungi tambang ilegal," jelasnya.
Ia juga meyakini bahwa Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan mengambil langkah tegas dalam menangani kasus ini.
"Penegakan hukum pasti dilakukan dalam konteks pidana, etik, dan disiplin," ungkapnya