Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) telah memulai proses pengadaan layanan di Arab Saudi sebagai persiapan untuk penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.
"Proses pendaftaran penyedia layanan haji rencananya dibuka melalui aplikasi Sepakat mulai 25 November 2024," ujar Staf Teknis Haji KJRI Nasrullah Jasam, Jumat 22 November 2024.
Menurut Nasrullah, Pemerintah Arab Saudi sejak Juni 2024 telah mengumumkan tahapan persiapan untuk penyelenggaraan haji 1446 H atau 2025 M.
Sejak 22 Oktober 2024, negara-negara pengirim jamaah calon haji telah mulai melakukan proses kontrak layanan.
Baca Juga : Wow, Raja Salman Bakal Gratiskan Umrah ke 1.000 Orang dari 66 Negara
Menurut Nasrullah, Pemerintah Arab Saudi sejak Juni 2024 telah mengumumkan tahapan persiapan untuk penyelenggaraan haji 1446 H atau 2025 M.
Sejak 22 Oktober 2024, negara-negara pengirim jamaah calon haji telah mulai melakukan proses kontrak layanan.
Seiring dengan itu, Kantor Urusan Haji (KUH) dari negara-negara pengirim jamaah juga telah diminta untuk memproses berbagai tahapan persiapan.
"Kita misalnya sudah melakukan aktivasi rekening bank KUH, sesuai permintaan pihak Saudi, rekening itu yang nantinya akan digunakan dalam proses kontrak layanan dan transaksi pembayarannya melalui e-Hajj, Kita juga sudah melakukan aktivasi main user (pengguna utama)," ungkapnya.
Pihak Arab Saudi juga telah menyelenggarakan pelatihan bagi para pengguna utama yang akan mengoperasikan aplikasi e-Hajj.
"Pada awal November lalu, kita sudah diundang pemerintah Saudi dan mengikuti shortcorse pelatihan operasional e-Hajj. Ini bagian dari proses persiapan yang kita lakukan," ujar Nasrullah.
Otoritas penerbangan Arab Saudi (GACA), kata Nasrullah, juga telah menunggu informasi resmi mengenai maskapai penerbangan yang akan digunakan untuk mengangkut jamaah calon haji Indonesia.
Penetapan resmi dari Indonesia nantinya akan menjadi dasar untuk penyusunan slot waktu penerbangan.
"Pemilihan maskapai berlangsung di Indonesia. Kalau sudah ada penetapan, maka Indonesia akan bersurat ke GACA untuk bisa diproses slot time penerbangannya," ujar Nasrullah.
Baca Juga : Dikecam Saat Umrah dan Dituding Menistakan Agama, Isa Zega Bilang Gini
Selain itu, ia bersama Konsul Jenderal RI di Jeddah juga sempat melakukan kunjungan ke Bandara Thaif dan bertemu dengan otoritas bandara setempat.
"Proses peninjauan dilakukan sebagai langkah awal untuk menjajaki kemungkinan Bandara Thaif bisa digunakan dalam operasional haji 2025. Tapi ini masih tinjauan awal, belum ada pembicaraan spesifik," kata Nasrullah.
"Sebagai sebuah bandara, Thaif bisa didarati pesawat berbadan besar, namun belum ada tempat yang disediakan secara khusus sebagai titik kumpul jamaah dalam jumlah yang banyak secara bersamaan," tambahnya.
(Sumber: Antara)