Kapolda Sumbar: AKP Ulil Tangkap Penambang Ilegal Karena Perintah Saya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Nov 2024, 17:24
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
AKP Ulil Ryanto Anshari. AKP Ulil Ryanto Anshari.

Ntvnews.id, Jakarta - Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari ditembak mati Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Penyebabnya, pelaku diduga tak senang dengan aksi penangkapan tersangka tambang galian C, yang dilakukan korban.

Menurut Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono, penindakan Ulil terhadap tambang ilegal merupakan perintahnya.

"Saya perintahkan tumpas habis tambang ilegal terutama yang marak galian C," ujar Suharyono, Jumu, 22 November 2024.

Suharyono mengungkapkan, dalam sepekan terakhir Polres Solok Selatan memang tengah melakukan penegakan hukum terhadap aktivitas tambang yang diduga ilegal. Yang disasar ialah penambang sirtu atau galian C.

"Karena beberapa di antaranya memang berizin tapi kita juga mendalami sampai detik ini mendapat tindakan upaya hukum adalah yang berizin dan tidak berizin," tuturnya.

AKP Ulil sendiri memiliki prestasi yang tinggi belakangan ini, termasuk dalam penegakan hukum terhadap tambang ilegal. Apresiasi Kapolda terhadap almarhum pun telah diberikan.

"Dia sudah mempunya prestasi tinggi di bulan ini laporan hasil diserahkan kepada kami, apreasiasi sudah kami lakukan," kata dia.

Bahkan, Kapolda Sumbar telah menemui secara langsung AKP Ulil, lantaran prestasi pria 34 tahun itu. Suharyono mengaku sudah dua kali bertemu almarhum dalam beberapa waktu terakhir.

"Pada awalnya penegakan hukum ini sudah kami apresiasi, bahkan terhadap AKP Ulil ini sudah kami berikan penghargaan apresiasi sudah dua kali bertemu saya, baik itu di ruang Polda maupun di rumah dinas," tuturnya.

"Kemarin bertemu lagi saat ada rapat teknis Reserse Kriminal Umum terutama Identifikasi. Saya bertemu lagi dan memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan atas prestasi penegakan hukum atas tambang galian C," sambung Suharyono.

Sebelumnya, peristiwa tragis ini bermula saat petugas Satuan Reskrim Polres Solok Selatan mengamankan pelaku tambang galian C di wilayah itu. AKP Dadang yang tak terima dengan penangkapan tersebut, lantas menelepon AKP Ulil.

"Saat menuju Polres, Kasat Reskrim mendapat telepon dari Kabag Ops terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang telah diamankan oleh personel Sat Reskrim Polres Solok Selatan," demikian keterangan yang diterima wartawan.

Keduanya lalu bertemu di ruangan pemeriksaan tersangka penambangan galian C. Setelahnya Dadang menembak Ulil hingga terkapar.

"Saat personel berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak," kata dia.

AKP Ulil tewas dengan dua luka tembak. Ia terluka tembak di bagian kepala. Ulil tertembak pistol Dadang pada bagian pelipis sebelah kanan, aerta pada bagian pipi kanannya. 

Korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang. Namun sayang nyawa Ulil tak tertolong.

Selain terhadap Ulil, Dadang diduga melepaskan tembakan di sekitar rumah dinas Kapolres Solok Selatan. Usai melakukan penembakan, Dadang menyerahkan diri ke Polda Sumbar.

x|close