Hamas Sebut 1 Sandera Tewas di Gaza karena Serangan Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Nov 2024, 14:03
Muhammad Hafiz
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Orang-orang mengikuti aksi unjuk rasa yang menyerukan agar dilakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditawan di Gaza. Aksi unjuk rasa itu dilakukan di Tel Aviv, Israel, pada 21 November 2024. Orang-orang mengikuti aksi unjuk rasa yang menyerukan agar dilakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditawan di Gaza. Aksi unjuk rasa itu dilakukan di Tel Aviv, Israel, pada 21 November 2024. (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan pada Sabtu (23/11) bahwa salah satu sandera Israel tewas di wilayah Gaza utara akibat serangan bom dari Israel.

"Setelah beberapa pekan tidak ada komunikasi dengan anggota yang bertugas menjaga tahanan Israel, kami mengetahui bahwa salah satu tawanan perempuan meninggal di area yang terkena serangan di Gaza utara. Tawanan perempuan lainnya yang berada bersamanya masih berada dalam bahaya besar," ujar Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam.

Ubaida menyalahkan Israel atas "kesengsaraan dan kematian" para tahanan tersebut, serta memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi "masalah besar" terkait hilangnya jasad tahanan akibat serangan yang terus berlangsung. 

Baca juga: Zelensky Yakin Perang Ukraina Bakal Berakhir pada 2025

Sebelumnya pada hari yang sama, Brigade Al-Qassam mengklaim pihaknya menargetkan satu unit teknik infanteri Israel yang terdiri dari lima tentara menggunakan rudal antipersonel di Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza.

Menurut pernyataan mereka, unit tentara tersebut terkena serangan, dan tidak lama setelahnya, kendaraan pengangkut pasukan juga menjadi target rudal jenis Yassin 105.

Dalam pernyataan lain, Brigade Al-Qassam menyebut telah meluncurkan roket ke sebuah pangkalan militer Israel di bagian selatan negara itu.

Tentara Israel menyatakan bahwa sistem pertahanannya berhasil mencegat dua roket yang ditembakkan dari wilayah selatan Jalur Gaza.

Sementara itu, sedikitnya 12 tenaga medis Palestina terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan yang berlokasi di Kota Beit Lahia, Jalur Gaza utara.

Direktur rumah sakit, Hossam Abu Safiya, mengatakan kepada wartawan di Gaza bahwa tentara Israel menargetkan pintu masuk bagian resepsionis dan unit gawat darurat, halaman rumah sakit, serta generator listrik.

Pihak militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan tersebut.

Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan Hamas di perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut mengakibatkan sekitar 1.200 korban jiwa dan sekitar 250 orang disandera.

(Sumber: Antara)

x|close