Viral Pria Tiba-tiba Bangun Sebelum Dikremasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Nov 2024, 05:15
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Ruang Kremasi Ilustrasi Ruang Kremasi (Pixabay)

Ntvnews.id, New Delhi - Seorang pria di India yang dinyatakan telah meninggal dunia tiba-tiba terbangun saat prosesi kremasi hampir dimulai.

Pria berusia 25 tahun tersebut, yang sudah dibaringkan di atas tumpukan kayu untuk dikremasi, mengejutkan semua orang ketika tubuhnya mulai bergerak.

Dilansir dari AFP, Senin, 25 November 2024, kejadian ini terjadi di wilayah Rajasthan pada 24 November 2024. Insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian dokter yang menyatakan pria tersebut meninggal tanpa melakukan pemeriksaan postmortem.

Baca Juga: Mengapa Islam Larang Kremasi untuk Jenazah Muslim? Ini Pandangan Para Ulama

Pria itu, Rohitash Kumar, sebelumnya jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit di Jhunjhunu, Rajasthan. Kumar dilaporkan memiliki kesulitan berbicara dan mendengar. Berdasarkan laporan media lokal India, Kumar diduga mengalami serangan epilepsi.

Namun, dokter di rumah sakit menyatakan dia sudah meninggal begitu tiba tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Sebagai gantinya, tubuh Kumar dikirim ke kamar mayat dan kemudian disiapkan untuk kremasi sesuai tradisi Hindu. Kepala petugas medis di rumah sakit tersebut, D Singh, mengatakan kepada AFP bahwa seorang dokter menyusun laporan postmortem tanpa benar-benar melakukan pemeriksaan fisik.

Baca Juga: Ustaz Derry Sulaiman Komentari Jenazah Dali Wassink Dikremasi, Pertanyakan Sertifikat Mualaf

"Jenazahnya langsung dikirim untuk dikremasi," ungkap Singh.

Namun, saat proses kremasi hendak dimulai dan kayu hampir dinyalakan, tubuh Kumar tiba-tiba bergerak. "Dia masih hidup dan bernapas," ujar Singh.

Kumar kemudian segera dibawa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, tetapi sayangnya, dia dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 21 November 2024 setelah dirawat.

Akibat insiden ini, otoritas setempat menangguhkan layanan tiga dokter yang terlibat. Selain itu, pihak kepolisian telah membuka penyelidikan untuk mengusut lebih lanjut kejadian tersebut.

x|close