Ntvnews.id, Jakarta - Mendiang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, ternyata memiliki rencana besar untuk menikahi kekasihnya pada tahun depan.
Namun, rencana tersebut sirna setelah AKP Ryanto meninggal dunia akibat insiden penembakan antar sesama polisi yang terjadi di kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat, 22 November 2024 dini hari.
Keluarga AKP Ryanto mengenang perjuangan almarhum untuk mewujudkan pernikahan bersama calon istrinya. Ternyata, calon istrinya memiliki latar belakang yang istimewa. Siapa sebenarnya wanita tersebut?
Viral Foto AKP Ulil Ryanto Anshari Bareng Jenderal Bintang 1 TNI (Istimewa)
Sepupu AKP Ryanto, Fery (59), mengungkapkan rencana almarhum saat diwawancarai di rumah duka. AKP Ryanto diketahui telah mempersiapkan pernikahan yang direncanakan berlangsung tahun depan karena ada alasan khusus di balik keputusannya.
Rencananya, AKP Ryanto akan menerima kenaikan pangkat menjadi Komisaris Polisi (Kompol) dan merasa kariernya sudah mapan untuk berumah tangga. Fery juga bercerita tentang bagaimana AKP Ryanto berjuang dengan jujur dan penuh dedikasi demi kariernya.
Semasa hidup, keluarga dan kerabat biasa memanggilnya Ryan. Dalam pandangan mereka, ia adalah sosok yang menjunjung kejujuran dalam berkarier, baik saat bertugas di Brimob Polda Jawa Tengah maupun ketika menjabat Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.
Momen Semasa Hidup AKP Ulil Ryanto Anshar Sebelum Tewas Ditembak AKP Datang Iskandar (IG: Polisi Indonesia)
Sebagaimana pepatah "jodoh adalah cerminan diri," calon istri AKP Ryanto juga merupakan seorang anggota Polwan. Fery menjelaskan bahwa wanita tersebut memiliki jabatan strategis dan kini bertugas di Jakarta sebagai bagian dari Intelkam.
Sebelum wafat, AKP Ryanto telah memperkenalkan calon istrinya kepada keluarga besar dan berbagi rencana untuk menikah pada tahun 2025.
AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto Anshari. (Dok.Istimewa)
Tragisnya, orang yang menghancurkan impian AKP Ryanto adalah rekannya sendiri, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Surhayono, mengungkapkan alasan AKP Dadang tega menghabisi nyawa rekannya.
AKP Dadang diketahui tidak sependapat dengan tindakan AKP Ryanto yang menindak tegas aktivitas tambang ilegal di wilayah Solok Selatan. Karena tidak setuju dengan tindakan tegas tersebut, AKP Dadang akhirnya menyerang dan membunuh Ryanto di area parkir kantor Polres.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 22 November 2024, mendesak agar AKP Dadang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ia juga mencurigai bahwa tindakan Dadang mendapat dukungan dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan di tambang ilegal tersebut.