Ntvnews.id, Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan bahwa sebanyak 9.482 warga dari 1.104 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, terdampak banjir yang terjadi di tengah musim hujan di wilayah tersebut.
“Data pengungsi masih dalam proses pendataan, dan tidak ada korban jiwa,” ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, di Banda Aceh pada Senin.
Ia menjelaskan bahwa banjir tersebut mulai melanda wilayah Pidie Jaya pada Minggu (24/11) akibat hujan lebat yang terus mengguyur daerah itu, sehingga mengakibatkan beberapa kecamatan terendam.
Baca juga: Kemenhut Ungkap Ada 574 Unit Kawasan Konservasi di Indonesia yang Didominasi Cagar Alam
Wilayah yang terkena dampak antara lain sembilan desa di Kecamatan Bandar Baru, tujuh desa di Kecamatan Pante Raja, empat desa di Kecamatan Trienggadeng, 16 desa di Kecamatan Meureudu, dan tujuh desa di Kecamatan Meurah Dua.
“Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pidie Jaya menjadi penyebab utama banjir,” jelasnya.
Menurut data sementara dari BPBD Pidie Jaya, banjir ini menyebabkan kerugian material berupa 3.678 rumah warga, 30 fasilitas umum, 147 hektare sawah, dan 104 hektare tambak yang terendam air.
“Saat ini kerugian masih dalam tahap pendataan,” tambahnya.
Jumlah warga terdampak yang terdata sementara sebanyak 9.482 jiwa dari 1.104 KK di Kecamatan Bandar Baru, Meureudu, dan Meurah Dua. Sementara itu, data untuk Kecamatan Trienggadeng dan Pante Raja masih dikumpulkan oleh petugas.
“Air di lima kecamatan tersebut kini mulai surut,” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Aceh untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Betsi, menyatakan bahwa wilayah Aceh saat ini telah sepenuhnya memasuki musim penghujan. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan bencana alam.
“Waspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, dan lainnya akibat hujan deras yang terus menerus atau berdurasi lama,” ujar Betsi.
(Sumber: Antara)