Komisi III DPR RI Datangi Mapolda Sumbar Bahas Polisi Tembak Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2024, 06:25
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath . Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath . (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Komisi III DPR melakukan kunjungan ke Mapolda Sumatra Barat (Sumbar) untuk membahas insiden penembakan yang melibatkan dua perwira polisi. Pertemuan tersebut dilakukan dalam bentuk rapat dengar pendapat tertutup.

Dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, rombongan tiba di Polda Sumbar sekitar pukul 12.46 WIB, Senin, 25 November 2024.

Ahmad Sahroni menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan langsung terkait insiden tersebut. Ia menambahkan bahwa fokus utama diskusi adalah kasus penembakan yang terjadi antara sesama anggota kepolisian di Solok Selatan.

Baca Juga: Komisi III DPR RI Bakal Terbang ke Sumbar Terkait Polisi Tembak Polisi

Komisi III DPR menyampaikan apresiasi atas langkah cepat pihak kepolisian dalam menangani kasus ini.

Selain itu, Komisi III DPR juga meminta Polda Sumbar untuk segera menindak tambang ilegal, mengingat kasus penembakan ini diduga berkaitan dengan aktivitas tambang ilegal.

Insiden penembakan itu sendiri melibatkan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.

Peristiwa ini terjadi pada pukul 00.43 WIB, Jumat, 22 November 2024, di area parkir Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatra Barat.

Baca Juga: Komisi III DPR RDP dengan Jaksa Agung Muda Soal Kasus yang Seret Jaksa Jovi Andrea

Penembakan tersebut bermula dari ketidaksenangan AKP Dadang Iskandar terhadap langkah penegakan hukum yang dilakukan terhadap seorang rekannya yang terlibat dalam aktivitas tambang galian C ilegal. Permintaan Dadang agar rekannya tidak ditindak tidak direspons oleh Ulil, sehingga memicu kemarahan Dadang.

Akhirnya, Dadang melepaskan tembakan yang mengenai kepala korban. Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

x|close