Menhan Bakal Kembangkan Latihan Militer Bersama di Wilayah Timur Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2024, 08:15
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sjafrie Sjamsoeddin dan Agus Subiyanto Sjafrie Sjamsoeddin dan Agus Subiyanto (Ist)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa TNI akan terus mengembangkan latihan militer bersama dengan negara lain di wilayah timur Indonesia sebagai bagian dari kerja sama internasional nonpakta pertahanan.

"Mengembangkan latihan-latihan bersama dengan membangun capacity building dan juga atas dasar mutual respect. Kita sudah mengembangkan di wilayah barat daerah latihan dan kita juga akan mengembangkan di daerah timur, di Morotai dan di Papua agar supaya TNI bisa mengundang kolega-kolega profesionalnya untuk berlatih di tanah air kita, baik itu aspek kekuatan laut, kekuatan darat, kekuatan udara," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25 November 2024.

Baca Juga: Menhan Tegaskan Kekuatan Global Harus Hormati Kedaulatan NKRI

Pernyataan tersebut disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR bersama Panglima TNI dan para pimpinan tiga matra TNI lainnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin.

Dia menjelaskan bahwa latihan bersama di lokasi tersebut dijadwalkan mulai dilaksanakan tahun ini. Untuk itu, ia meminta dukungan dari Komisi I DPR RI agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.

"Mengundang bapak-bapak sekalian dan ibu-ibu sekalian untuk melihat bagaimana latihan bersama ini kita lakukan," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa latihan militer multilateral tersebut bertujuan untuk mendukung terbentuknya kekuatan regional bagi Indonesia.

"Agar kita bisa menjadi negara yang tidak hanya dibanggakan oleh rakyatnya, tetapi juga dibanggakan oleh regional, kekuatan regional ini adalah target kita seperti yang sudah dirintis oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto," katanya.

Baca Juga: Kemenhan: Hubungan Pertahanan Indonesia-Jepang Semakin Menguat

Lebih lanjut, dia menyampaikan rencana pembentukan 100 batalyon infanteri teritorial untuk pembangunan pada tahun 2025. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan soft power selain hard power.

Dia menjelaskan bahwa batalyon teritorial pembangunan tersebut akan memiliki berbagai kompi seperti kompi peternakan, kompi perikanan, kompi pertanian, dan kompi kesehatan. Kompi-kompi tersebut nantinya akan membantu masyarakat di kabupaten-kabupaten Indonesia.

"Strategi nasional yang ditentukan oleh presiden adalah ingin supaya satu kabupaten yang sebanyak 514 bisa dipelihara dan dijaga oleh satu batalyon infanteri teritorial pembangunan yang diperkuat dengan dua batalyon komponen cadangan," jelasnya.

Terkait dengan pengembangan kekuatan laut, dia menyatakan bahwa pada tahun 2025, fokus akan diberikan pada pengisian sejumlah choke point untuk menutup celah infiltrasi dari kekuatan asing yang ingin masuk ke wilayah Indonesia.

Selain itu, ia juga menyoroti rencana pengembangan "selimut udara" untuk memperkuat kekuatan udara Indonesia.

"Selimut udara ini perlu dengan jalan kita memiliki skuadron-skuadron pesawat-pesawat tempur dan ini sudah dilakukan, tetapi kita juga harus memikirkan satu-satu langkah interim, di mana ini perlu kita persiapkan sebab kita tidak tahu, tidak punya kepastian kapan ancaman itu jadi nyata," ungkapnya.

Dia kemudian menambahkan, "Oleh karena itu, kita akan mempersiapkan kemampuan-kemampuan pesawat tempur yang bersifat interim untuk sementara sambil menunggu peralatan-peralatan yang baru itu bisa sampai ke tanah air."

x|close