Korban Bullying di Blanakan Tewas, Pj Bupati Nonaktifkan Kepala Sekolah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2024, 10:06
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi bullying. Ilustrasi bullying. (Freepik)

Ntvnews.id, Subang - Tragedi memilukan yang menimpa Albi Ruffi Ozara (AR), seorang siswa kelas 3 SDN Jayamukti di Kecamatan Blanakan, Subang, menjadi sorotan publik.

AR diduga menjadi korban bullying oleh tiga kakak kelasnya hingga mengalami cedera serius yang menyebabkan kematian, setelah dirawat intensif di RSUD Ciereng Subang.

Baca Juga: Siswa SD di Subang Meninggal Gegara Jadi Korban Bullying

Pj Bupati Subang, Imran, dengan tegas menyatakan bahwa kejadian ini tidak dapat ditoleransi. Ia memerintahkan langkah tegas, termasuk apel khusus bersama seluruh kepala sekolah di Kabupaten Subang untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.

@kota_subang

Pj Bupati Subang akan ambil tindakan Tegas atas kasus Bullying yang menyebabkan hilangnya nyawa siswa kelas 3 SD di Blanakan.

? suara asli - KOTA SUBANG

"Tidak boleh terjadi hal demikian, dan besok saya akan upacarakan di sekolah anak ini saya akan mengundang seluruh wali murid, seluruh kepala sekolah yang ada di Subang, untuk melihat jangan sampai terulang lagi," ujarnya dikutip melalui unggahan akun Tiktok @kota_subang, pada Selasa, 26 November 2024.

Merespons tragedi ini, Pj Bupati Imran langsung mengambil langkah drastis. Ia menonaktifkan kepala sekolah SDN Jayamukti hingga pemeriksaan selesai.

"Dan hari ini say buktikan kepala sekolah itu saya nonaktifkan sampai selesai pemeriksaan," tegasnya.

Baca Juga: Soal Restorative Justice Kasus Bullying di Binus, Kapolri Sebut Ada Hambatan

Kronologi Kejadian

Kasus ini bermula ketika AR mengeluh sakit kepala hebat disertai muntah-muntah pada Kamis, 21 November 2024.

Sebelum kehilangan kesadaran, AR sempat mengungkapkan kepada orang tuanya bahwa ia dipukul oleh tiga kakak kelasnya, berinisial M, D, dan O, yang merupakan siswa kelas 4 dan 5 di sekolah yang sama.

Setelah dilarikan ke RSUD Subang, kondisi AR terus memburuk meski sudah dirawat intensif di ruang ICU.

Hingga Jumat malam, 22 November 2024, AR masih tidak sadarkan diri sebelum akhirnya meninggal dunia pada pukul 16.10 WIB, Senin, 25 November 2024.

x|close