Ntvnews.id, Israel - Gencatan senjata antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah, yang didukung Iran di Lebanon, diperkirakan akan dimulai pada Rabu, 27 November 2024.
Keputusan ini terjadi setelah Israel menyetujui kesepakatan penghentian konflik dengan Lebanon, sebagaimana dilaporkan oleh stasiun televisi Israel Channel 12 pada Selasa, 26 November 2024 malam.
Kesepakatan tersebut menjadi langkah awal dalam menghentikan bentrokan berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah Lebanon, yang telah mengakibatkan ribuan korban jiwa sejak perang Gaza dimulai tahun lalu.
Kepala Hubungan Media Hizbullah Mohammed Afif Al-Nabulsi (Twitter)
Menurut Reuters, gencatan senjata ini diharapkan mulai efektif pada Rabu, 27 November 2024. Sebelumnya, terdapat laporan bahwa Israel bersiap untuk menyetujui penghentian permusuhan di Lebanon.
Juru bicara pemerintah Israel mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui rencana tersebut setelah melakukan pembahasan dengan sejumlah pejabat pada Minggu, 25 November 2024.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah Israel akan mengadakan pemungutan suara untuk resolusi gencatan senjata di Lebanon pada Selasa, dengan harapan resolusi itu segera disetujui.
Netanyahu menyebutkan bahwa Israel akan menyetujui penghentian konflik ini, bahkan menyatakan resolusi tersebut akan berlaku dalam waktu "24 jam" sejak Senin sebelumnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Dok.Antara)
Kesepakatan ini diharapkan dapat menghentikan konflik yang telah berlangsung lama antara Israel dan Hizbullah, yang mulai meningkat sejak September lalu.
Pada masa tersebut, Israel meluncurkan ratusan serangan rudal ke wilayah Lebanon, dengan alasan untuk menarget Hizbullah yang dituduh membantu Hamas dalam perlawanan di Gaza.
Sebelum kesepakatan ini tercapai, kedua pihak masih terlibat dalam aksi saling serang. Sebagai contoh, pada Minggu, 25 November 2024, Israel meluncurkan serangan rudal ke daerah pinggiran Beirut. Insiden ini dilaporkan menyebabkan 11 warga Beirut tewas.