Ntvnews.id, Kanada - Sekelompok petugas medis di Kanada mengkritik keras pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau atas kegagalannya bertindak dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza, bahkan menuduh pemerintah terlibat dalam genosida yang dilakukan oleh Israel.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Ottawa pada Selasa, Ben Thomson, seorang dokter spesialis yang pernah berada di Gaza antara September 2023 hingga Maret 2024, menyampaikan tuntutan agar pemerintah Kanada segera mengutuk serangan Israel dan menyerukan gencatan senjata.
Baca Juga: Hamas Sebut 1 Sandera Tewas di Gaza karena Serangan Israel
"Kami menuntut pemerintah Kanada menyerukan gencatan senjata secara terbuka, mengutuk Israel atas serangan terhadap rumah sakit dan petugas kesehatan, serta mengutuk Israel atas pelanggaran hukum humaniter internasional, termasuk kejahatan genosida," ujarnya.
Orang-orang yang terpaksa mengungsi dari kota Beit Lahia di Jalur Gaza utara terlihat di sebuah jalan di Kota Gaza, pada 17 November 2024. (ANTARA (Xinhua/Abdul Rahman Salama))
Thomson menambahkan bahwa, meskipun tuntutan mereka sudah diajukan berulang kali, pemerintah Kanada memilih untuk tidak menanggapi dengan serius, bahkan menolak mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk membahas masalah tersebut.
Ia mengungkapkan rasa kecewanya, dengan mengatakan bahwa sikap diam pemerintah Kanada telah berkontribusi pada kematian puluhan ribu perempuan dan anak-anak Palestina.
"Kami menemukan bahwa keterlibatan pemerintah Kanada dan kegagalannya meminta tanggung jawab Israel telah mengakibatkan puluhan ribu perempuan dan anak-anak Palestina tewas," katanya.
Selain Thomson, Yipeng Ge, seorang dokter dan praktisi kesehatan masyarakat yang juga terlibat dalam kelompok medis Kanada EyeWitnessGaza, menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan surat terbuka kepada Trudeau, Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland, dan Menteri Luar Negeri Melanie Joly hampir empat bulan lalu. Namun, hingga kini, surat tersebut belum mendapatkan balasan.
"Sampai sekarang (kami) belum juga mendapat balasan," ucapnya.
(Sumber: Antara)