Ntvnews.id, Jakarta - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah diduga dikuntit polisi dari Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri. Ia dikuntit saat makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan. Satu dari sejumlah anggota Densus 88 yang menguntit tertangkap basah, kala memantau makan malam Febrie.
Anggota Densus 88 itu tertangkap oleh polisi militer yang mengawal Febrie.
Usai kabar tersebut, kini beredar foto anggota Densus 88 yang diduga menguntit Jampidsus. Dalam foto yang tersebar luas di media sosial, nampak dua orang diduga anggota Densus 88 berada di meja sebuah restoran. Kedua orang tersebut tengah duduk di depan meja makan. Selain kedua pria, ada pelayan yang terlihat menghidangkan pesanan.
Sekilas pengamatan, nampak keduanya masih berusia muda. Salah satu terduga anggota Densus mengenakan kaos warna hitam, satu lainnya mengenakan kaos putih dibungkus jaket serta memakai topi.
"Bripda Iqbal Mustofa dan rekannya saat menguntit Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah," demikian keterangan dalam foto yang diunggah akun TikTok @argumen_id.
Adapun terduga anggota Densus yang mengenakan kaos hitam berada pada posisi membelakangi kamera. Sedangkan terduga lainnya, berada di depan kamera, sehingga wajahnya terlihat jelas.
Masing-masing terduga anggota Densus membawa tas. Yang mengenakan topi, membawa tas ransel kecil warna hitam, dan diletakkan di kursi sampingnya. Sedangkan terduga Densus lainnya membawa tas pinggang juga warna hitam, yang ditaruh di atas meja.
Di luar tempat keduanya makan dan minum, terlihat juga kendaraan seorang pejabat sipil terparkir di luar. Hal itu diketahui karena pelat nomor mobil dengan kode ZZH itu yang nampak jelas terdokumentasi pada foto.
Tak ayal, unggahan foto terduga Densus 88 penguntit Jampidsus itu langsung dikomentari beragam oleh netizen atau warganet.
"Masa Bripda makannya Croissant," tulis akun @Badix UI Anwar.
"Masih anak baru, bripda pangkatnya udah berani bermain ya hahaha," kata @balance22.
"Katanya sih dari komen2 yg lain bilang yg pakbos bintang dari polisi itu anak kesayangan ibu. jadi bisa ketahuan presiden dan Kapolri di pihak siapa untuk ngungkap kasus ????," komentar akun @tidak ada.
"Menurut saya sih sah² aja, mungkin juga itu tugas negara untuk mengawasi pejabat itu ya namanya juga Intel, tapi sayang nya ketahuan , ya kalo mmang tidak melakukan sesuatu hal yg salah tidak prlu tkt," tulis @Rizky Kurniawan.
Diketahui, Febrie memang meminta bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer lantaran Jampidsus tengah menangani kasus korupsi besar seperti kasus tambang. Terlebih, penyidik Kejagung saat menggeledah di Bangka Belitung dalam menangani kasus PT Timah Tbk., sempat mendapatkan intimidasi.
Adapun anggota Densus tersebut akhirnya dibebaskan usai adanya koordinasi dan komunikasi antar pimpinan Kejagung dan Polri. Namun sebelum dibebaskan, data yang ada pada ponsel anggota Densus itu disedot.
Pihak Kejagung yang dikonfirmasi mengenai hal ini, mengaku belum mengetahui kejadian penguntitan tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang turut ditanyai soal ini, juga mengaku masih fokus dengan kegiatan pasca World Water Forum (WWF) dan lanjutannya.