Rusia Tawarkan Pertukaran 630 Tahanan Perang dengan Ukraina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Nov 2024, 10:03
Adiansyah
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Separatis pro-Rusia menggiring puluhan tawanan perang Ukraina di sepanjang jalan utama di Donetsk. Separatis pro-Rusia menggiring puluhan tawanan perang Ukraina di sepanjang jalan utama di Donetsk. (Antara/ Reuters)

Ntvnews.id, Moskow - Rusia mengumumkan kesiapannya untuk melakukan pertukaran 630 tahanan perang dengan Ukraina. Langkah ini menunjukkan upaya terbaru dari kedua negara untuk menjaga komunikasi di tengah konflik yang masih berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Dalam konferensi pers di Moskow, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa pihaknya telah siap untuk melakukan pertukaran tahanan tersebut.

"Kami siap menukar 630 tentara saat ini dan mempersiapkan pertukaran di masa mendatang," ujar Zakharova, dikutip dari Antara, Kamis, 28 November 2024.

Ia juga menekankan pentingnya dialog konstruktif antara Moskow dan Kiev untuk menyelesaikan masalah tahanan perang secara kemanusiaan.

 Asap membumbung di Kiev akibat serangan udara Rusia. <b>(Dok.Antara)</b> Asap membumbung di Kiev akibat serangan udara Rusia. (Dok.Antara)

Pertukaran tahanan menjadi salah satu titik terang dalam konflik ini. Terakhir, pada Oktober 2024, sebanyak 95 tahanan dari masing-masing pihak telah dipulangkan dalam sebuah pertukaran yang dimediasi oleh pihak internasional.

Selain isu tahanan perang, Rusia melaporkan keberhasilan pengembalian dua anak warga Rusia yang sebelumnya berada di zona konflik di Ukraina. Proses ini difasilitasi oleh Qatar yang bertindak sebagai mediator.

Anak-anak tersebut telah bersatu kembali dengan keluarga mereka di Kedutaan Qatar di Moskow, disaksikan oleh Duta Besar Qatar untuk Rusia, Ahmed bin Nasser Al Thani, serta perwakilan dari Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak.

Pertukaran tahanan perang dan pengembalian anak-anak dari zona konflik menunjukkan bahwa meskipun ketegangan masih tinggi, jalur diplomasi dan kemanusiaan tetap terbuka.

x|close