Ntvnews.id, Jakarta - Dalam perayaan Hari Guru Nasional 2024, dua sosok inspiratif, Mbah Melan TikTok dan Guru Kuswanto, mendapatkan penghargaan "Guru Dedikatif" dari Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Acara puncak yang berlangsung di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, pada Kamis, 28 November 2024. Menjadi momen bersejarah untuk pendidikan Indonesia.
Baca Juga: Prabowo Mau Stop Impor Garam Konsumsi Mulai Tahun Depan
Presiden Prabowo bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti secara langsung menyerahkan plakat, laptop, dan uang pembinaan sebesar Rp 100 juta kepada kedua guru tersebut.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas inovasi dan dedikasi mereka dalam mencerdaskan generasi muda.
@binaprestasiswa #LIVEhighlights #TikTokLIVE #LIVE ? suara asli - Mbah Guru Matematika
Melan Achmad, yang lebih dikenal sebagai Mbah Guru Matematika di TikTok, berhasil menginspirasi banyak siswa melalui metode pengajaran yang kreatif dan relevan di platform media sosial.
Di usia 80 tahun, Mbah Melan mengajarkan matematika dengan gaya yang mudah dipahami, membantu ribuan siswa meningkatkan nilai mereka dan bahkan lolos Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Sementara itu, Guru Kuswanto, seorang guru SD Negeri Kayumpia di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menciptakan "Gubuk Baca" untuk anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena membantu orang tua berkebun. Inisiatif ini memberikan akses pendidikan alternatif bagi anak-anak di daerah terpencil.
Selain memberikan penghargaan, Presiden Prabowo mengumumkan peningkatan anggaran untuk kesejahteraan guru. Guru ASN akan menerima tambahan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN mendapatkan kenaikan tunjangan profesi hingga Rp 2 juta per bulan.
Selain itu, upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru juga terlihat dari adanya program bantuan pendidikan bagi guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1.
Hal ini diharapkan mempercepat peningkatan jumlah guru bersertifikat pendidik, yang tahun depan ditargetkan mencapai 64,4% dari total guru di Indonesia.