TNI-Polri Bergerak Cepat Atasi Bentrokan Antarpendukung Pilkada di Puncak Jaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Nov 2024, 16:33
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prajurit TNI dari Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Kewilayahan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 753/Arga Vira Tama mengevakuasi sejumlah warga dan tenaga kesehatan yang rumahnya dibakar oleh massa yang ricuh di Kota Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). Prajurit TNI dari Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Kewilayahan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 753/Arga Vira Tama mengevakuasi sejumlah warga dan tenaga kesehatan yang rumahnya dibakar oleh massa yang ricuh di Kota Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) TNI yang bertugas di Kota Mulia, Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, membantu pihak Kepolisian dalam menangani bentrokan antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di wilayah tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Hariyanto, yang dihubungi di Jakarta pada Jumat, 28 November 2024, mengungkapkan bahwa bentrokan antarpendukung tersebut terjadi pada Rabu, 27 November 2024. Namun, situasi di Kota Mulia pada malam Kamis, 28 November, telah kembali aman dan terkendali.

"TNI dan Polri terus berkolaborasi untuk menjaga keamanan pilkada dan melakukan mediasi kepada masyarakat yang terlibat konflik," tambah Mayjen Hariyanto.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin, pada Rabu, 27 November 2024, melaporkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut, sekitar 40 rumah terbakar dan 94 orang terluka. Dari jumlah tersebut, 10 orang diantaranya dievakuasi ke Jayapura untuk perawatan medis lebih lanjut.

Baca juga: Netanyahu Peringatkan Serangan Baru ke Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Bentrokan itu diperkirakan bermula dari aksi salah seorang pendukung calon bupati yang membawa kabur kotak suara, yang kemudian memicu saling serang antara kelompok pendukung. Kotak suara yang dibawa lari itu diduga berasal dari beberapa kampung seperti Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera, Towogi, dan Wuyuneri, serta dari dua kelurahan, Pagaleme dan Wuyukwi.

Puncak Jaya adalah salah satu dari enam kabupaten di Papua Tengah yang menggunakan sistem noken dalam Pilkada 2024 untuk pemilihan bupati dan wakil bupati.

Massa yang terlibat kerusuhan membakar rumah-rumah di perumahan tenaga kesehatan yang terletak dekat dengan RSUD Mulia.

Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, prajurit TNI dari Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/Arga Vira Tama pada Rabu melakukan evakuasi terhadap warga dan tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman. Beberapa di antaranya ditempatkan di Markas Kodim 1714/Puncak Jaya di Kota Mulia.

"Beberapa pegawai Dinas Kesehatan telah terdata, dan mereka akan kembali ke tempat asal setelah situasi kembali aman," kata Kapuspen TNI.

Meskipun situasi tegang, tenaga kesehatan di Kota Mulia terus beroperasi di RSUD Mulia untuk memberikan perawatan kepada warga yang terluka akibat kerusuhan serta melayani kebutuhan kesehatan lainnya.

Baca juga: Habiburokhman: Sayembara Tangkap Harun Masiku Adalah Bentuk Ekspresi Publik

Dalam siaran resmi Pusat Penerangan TNI pada Rabu, Lettu Hermawan, Perwira Seksi Administrasi dan Logistik Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif RK 753/AVT, berharap agar masyarakat segera berdamai dan penyebab kerusuhan dapat segera diselesaikan.

"Kami berharap kerusuhan ini cepat berakhir dan kehidupan masyarakat dapat kembali normal," ungkap Lettu Hermawan saat membantu evakuasi warga yang rumahnya dibakar pada Rabu, sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Penerangan TNI.

Di Puncak Jaya, dua pasangan calon yang berlaga adalah Yuni Wonda-Mus Kogoya dan Miren Kogoya-Mendi Wonorengga. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), KPU Puncak Jaya, dan Bawaslu Puncak Jaya pada Kamis telah memediasi dan mempertemukan kedua paslon tersebut untuk menyelesaikan perseteruan di antara mereka.

(Sumber: Antara)

x|close