Ntvnews.id, Kairo - Delegasi Hamas dijadwalkan berangkat ke Kairo, Mesir untuk membahas kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
"Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo besok untuk sejumlah pertemuan dengan pejabat Mesir guna mendiskusikan gagasan gencatan senjata dan kesepakatan terkait sandera di Jalur Gaza," kata seorang pejabat Hamas kepada AFP, dikutip Senin, 2 November 2024.
Kabar ini muncul dua hari setelah gencatan senjata diberlakukan antara Israel dan Hizbullah, kelompok bersenjata asal Lebanon yang menjadi sekutu Hamas.
Baca Juga: Hamas Sebut 1 Sandera Tewas di Gaza karena Serangan Israel
Kemudian, Amerika Serikat juga telah mengumumkan upaya diplomatik baru bekerja sama dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza serta pembebasan sandera yang ditahan Hamas sejak serangan pada 7 Oktober 2023 di Israel.
Serangan tersebut menewaskan 1.207 orang, mayoritas warga sipil, berdasarkan penghitungan dari data resmi Israel.
Sebagai balasan, serangan militer Israel ke Gaza telah menyebabkan 44.363 orang meninggal, menurut data dari kementerian kesehatan setempat, yang dinilai dapat dipercaya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: Kemana Israel Bawa Jezanah Pimpinan Hamas yang Tewas?
Selain itu, 251 sandera dilaporkan ditahan pada 7 Oktober, dengan 97 di antaranya masih berada di Gaza. Tentara Israel menyatakan bahwa 34 dari sandera tersebut telah tewas.
Sebelumnya, pada November 2023, satu-satunya gencatan senjata yang berlangsung menghasilkan pembebasan sekitar 100 sandera oleh Hamas dan sekutunya, dengan imbalan pembebasan 240 tahanan Palestina oleh Israel.
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir terus memimpin sejumlah upaya diplomatik, meskipun sejauh ini belum berhasil, untuk mencapai gencatan senjata baru dan pembebasan para sandera.