Ntvnews.id, Jakarta - Pada Sabtu, 30 November 2024 lalu sekitar pukul 02.00 WIB pagi, terungkap unggahan terakhir seorang remaja dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang melakukan pembunuhan terhadap ayah dan neneknya.
Remaja berinisial MAS (14) itu menggunakan pisau untuk membunuh ayah, APW (40), dan nenek, RM (60), dengan cara menikam mereka hingga meninggal. Sementara itu, ibu kandung MAS berhasil melarikan diri meski terluka parah saat aksi pembunuhan tersebut.
Sebelum melakukan perbuatan kejinya, MAS sempat curhat lewat status WhatsApp beberapa jam sebelumnya. Diduga, aksi brutal yang dilakukan MAS dipicu oleh depresi yang sudah dialaminya dalam waktu yang lama.
Ilustrasi anak depresi. (Unsplash)
MAS bahkan sempat melarikan diri dari kawasan perumahan sebelum akhirnya ditangkap oleh pihak keamanan kompleks tersebut. Curhatan pelaku yang mengungkapkan rasa sakitnya kini dikaitkan dengan gangguan kejiwaan serta depresi yang dideritanya.
Di media sosial, baru-baru ini beredar kisah dari seorang netizen yang mengaku anaknya adalah teman pelaku, yang memberikan kesaksian mengejutkan. Akun netizen bernama Aci menceritakan tentang pelaku yang dia kenal.
Aci menyatakan bahwa pelaku adalah teman anaknya saat masih di sekolah dasar. Saat itu, Aci mengenal pelaku dengan baik dan merasa iba terhadapnya. Aci merasa sedih karena melihat pelaku yang seolah-olah tertekan oleh tuntutan orang tuanya untuk selalu berprestasi.
"Pelaku adalah teman sewaktu SD dengan anak saya dan saya sangat iba sebenarnya dengan pelaku yang mengalami depresi akibat ambisi orang tuanya semenjak kecil,” tulis Aci dalam postingan media sosial Twitter.
Pelaku Pembunuhan Nenek dan Ayah di Lebak Bulus (Twitter)
"Bayangkan saja saat pelaku masih duduk di bangku SD kelas, dia sering tertidur di kelas, saat ditanya oleh wali kelasnya saat itu pelaku menjawab karena dia baru tidur jam 1 pagi sebab harus belajar dan mengerjakan tugas dari tempat lesnya waktu itu," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Aci juga mengungkapkan unggahan terakhir pelaku sebelum dia melakukan pembunuhan terhadap keluarga. Ternyata, beberapa jam sebelum pembunuhan, MAS sempat mengeluhkan dirinya yang dipaksa untuk belajar dengan keras.
"Anak saya kebeneran berteman dan ada kontak WA-nya, kemarin sorenya si pelaku masih mengungah status di WA seperti ini: 'Gue baru sampe rumah, udah disuruh belajar lagi, padahal ujian masih hari selasa'. Bisa disimpulkan sedikit dengan menarik track record masalah di waktu SD sama unggahan status WA pelaku kemarin sorenya gimana," pungkas Aci.