Ntvnews.id, Johannesburg - Pada hari Minggu, 1 Desember 2024, Afrika Selatan secara resmi memulai masa kepemimpinannya sebagai presiden G20. Presiden Cyril Ramaphosa menyatakan bahwa momen ini merupakan hari bersejarah bagi negaranya.
Dengan terpilihnya Afrika Selatan, negara ini menjadi negara pertama dari Afrika yang memimpin kelompok negara-negara dengan ekonomi besar tersebut.
“G20 adalah forum yang sangat penting. Meskipun ekonomi kami relatif kecil, kami berhasil menjadi bagian dari G20,” ungkap Ramaphosa kepada wartawan di Thabazimbi, provinsi Limpopo bagian utara.
“Hal ini membuktikan bahwa meskipun kapasitas kami terbatas, kami dapat mengambil langkah besar berkat posisi strategis kami di dunia dan berbagai kebijakan yang telah kami jalankan, termasuk potensi ekonomi yang kami miliki,” tambah Ramaphosa.
Baca juga: BMKG: Ketebalan Es Pegunungan Jayawijaya Cuma Tersisa 4 Meter, Sebelumnya 32 Meter
Ramaphosa menjelaskan bahwa negara-negara anggota G20 mewakili sekitar 75 persen dari perdagangan global, menjadikannya kelompok negara yang sangat berpengaruh, yang akan dipimpin oleh Afrika Selatan selama satu tahun mendatang.
Presiden Afrika Selatan tersebut juga menyampaikan bahwa mereka akan bekerja sama secara erat dengan Amerika Serikat, serta Presiden terpilih Donald Trump, karena Washington akan memegang kepemimpinan G20 pada tahun 2026.
Dua minggu yang lalu, Ramaphosa mengungkapkan bahwa fokus kepemimpinan Afrika Selatan dalam G20 adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan yang berkelanjutan, dengan mengangkat tema "Solidaritas, Kesetaraan, dan Keberlanjutan" selama masa jabatannya.
Dia juga menambahkan bahwa Afrika Selatan berkomitmen untuk memperkuat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Pakta untuk Masa Depan.
“Di Gaza, Sudan, maupun Ukraina, kita harus menunjukkan solidaritas terhadap mereka yang tengah menghadapi kesulitan dan penderitaan,” ujar Ramaphosa.
Baca juga: Kebakaran di Matraman: Korban Tak Bisa Selamat Karena Stroke
Ia menekankan pentingnya G20 untuk mendukung negara-negara yang paling rentan terhadap pandemi serta darurat kesehatan global lainnya.
Ramaphosa juga menegaskan komitmennya untuk mengatasi ketimpangan, yang ia anggap sebagai ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas dunia.
Selain itu, ia berjanji untuk menempatkan prioritas pembangunan Afrika dan Global South dengan lebih jelas dalam agenda G20.
(Sumber: Antara)