Angkasa Pura Turunkan Biaya Pelayanan Penumpang 50 Persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2024, 17:04
Muhammad Hafiz
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Sejumlah pesawat terparkir di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Ilustrasi - Sejumlah pesawat terparkir di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), yang mengelola 37 bandara di Indonesia, telah mengumumkan secara resmi penurunan tarif jasa kebandarudaraan hingga 50 persen untuk penumpang pesawat dan maskapai penerbangan selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memberikan dampak langsung dalam menurunkan harga tiket pesawat selama musim perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Langkah ini sesuai dengan Surat Menteri Perhubungan Nomor PR.303/1/20/MHB/2024 mengenai pengurangan tarif jasa kebandarudaraan," ujar Faik Fahmi, Direktur Utama InJourney Airports, dalam pernyataannya di Tangerang, Senin, 2 Desember 2024.

Baca juga: Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Kini Sudah Bisa Senyum

Menurut Faik, pengurangan tarif sebesar 50 persen untuk penumpang pesawat diterapkan pada Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), yang juga dikenal sebagai Passenger Service Charge (PSC).

Tarif promo ini berlaku di seluruh bandara yang dikelola oleh InJourney Airports, yang mencakup 37 bandara, dan berlaku untuk penerbangan domestik kelas ekonomi dengan periode pemesanan tiket dari 1 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, serta untuk penerbangan yang berangkat pada periode Angkutan Natal dan Tahun Baru, yakni antara 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

"Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan InJourney sebagai induk perusahaan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata mendukung penurunan harga tiket pesawat untuk memperlancar mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, InJourney Airports yang mengelola 37 bandara memberikan diskon 50 persen untuk tarif PJP2U yang berdampak pada harga tiket pesawat," jelasnya.

Faik juga menambahkan bahwa PJP2U adalah biaya yang dikenakan untuk pelayanan di bandara, yang sudah termasuk dalam harga tiket pesawat. Artinya, ketika calon penumpang membeli tiket, biaya PJP2U sudah tercakup dalam harga tiket yang mereka bayar.

"Ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat yang telah ditunggu-tunggu masyarakat. Selain itu, ini juga merupakan langkah dari InJourney Airports untuk lebih meningkatkan aktivitas penerbangan domestik yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata," tambahnya.

Ia melanjutkan, tujuan utama InJourney Airports adalah untuk meningkatkan kontribusi bandara terhadap perkembangan ekonomi dan pariwisata Indonesia.

"Kami berharap bahwa potongan harga tarif PJP2U selama liburan panjang akhir tahun ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan mendorong destinasi wisata domestik menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin berlibur," jelasnya.

Faik mengungkapkan bahwa penumpang pesawat yang tertarik dapat menghubungi langsung maskapai untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penurunan tarif PJP2U, yang mana sudah termasuk dalam harga tiket pesawat.

Selain memberikan potongan tarif untuk PJP2U, InJourney Airports juga menerapkan diskon 50 persen untuk tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) bagi maskapai penerbangan. Potongan tarif ini berlaku di semua bandara yang dikelola oleh InJourney Airports selama periode Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, yaitu dari 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

Potongan tarif PJP4U ini merupakan salah satu bentuk dukungan InJourney Airports terhadap seluruh pihak dalam ekosistem aviasi.

"Diskon 50 persen untuk tarif PJP4U berlaku untuk biaya pendaratan (landing fee) dan penempatan pesawat (parking fee) di bandara. Ini adalah bentuk dukungan kami kepada maskapai. Kami mengutamakan pengelolaan bandara berbasis ekosistem, di mana semua pihak dapat saling bersinergi demi pelayanan terbaik bagi masyarakat," tutupnya.

(Sumber: Antara)

x|close