Ntvnews.id, Jakarta - Remaja di Cilandak, Jakarta Selatan membunuh ayah dan neneknya sendiri. Ia juga hendak membunuh ibunya dengan menggunakan pisau, namun gagal.
Pelaku berinisial MAS, yang berusia 14 tahun. MAS sendiri dikenal sebagai anak yang baik. Ia juga pintar.
"Anaknya termasuk orang yang pintar, belajar apa juara," ujar warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu, 1 Desember 2024.
Walau demikian, akhir-akhir ini nilai akademik MAS disebut dengan tengah turun. Hal itu berlangsung semasa remaja laki-laki itu duduk di bangku SMA.
"Cuma belakangan ini kelas SMA 1 ini dia nilainya drop," ucapnya.
Ia tak mengetahui apakah penurunan nilai tersebut membuat kedua orang tua MAS memberikan tekanan agar nilainya kembali diperbaiki, atau tidak.
"Mungkin kalau tekanan enggak karena dia islamnya kuat," ucapnya.
Sebelumnya, beredar informasi di media sosial bahwa pelaku sejak lama mengalami depresi. Hal ini terjadi, diduga lantaran tekanan kedua orang tuanya yang mengharuskan MAS menjadi anak pintar, seperti ibu dan bapaknya yang merupakan alumni perguruan tinggi negeri ternama.
Hal itu diungkap dalam komentar pada unggahan salah satu akun Instagram. Menurut komentar akun dengan foto perempuan tersebut, MAS sudah tertekan akibat tuntutan orang tuanya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Pelaku adalah teman sewaktu SD dengan anak saya," kata dia, dilihat Minggu, 1 Desember 2024.
"Saya sangat iba sebenarnya dengan pelaku yang mengalami depresi akibat ambisi orang tuanya semenjak kecil," imbuhnya.
Menurut komentar akun tersebut, saat MAS masih duduk di kelas 4 SD, ia sering tertidur pulas di kelas. Kala ditanya oleh wali kelasnya mengapa melakukan hal demikian, MAS menjawab dia baru tidur jam 1 pagi, gara-gara harus belajar dan mengerjakan tugas dari tempat lesnya.
"Sedangkan tekanan dari orang tuanya pelaku harus jadi anak pintar, harus masuk sekolah negeri seperti jejak kedua orang tuanya yang berlatar belakang lulusan universitas negeri di Depok," kata dia.
Karena anaknya berteman dengan pelaku, lanjut dia, keduanya saling memiliki nomor telepon dan WhatsApp masing-masing. Perempuan itu lantas mengungkapkan status WA terakhir MAS, yang diduga terkait dengan peristiwa pembunuhan ayah dan neneknya.
"Kemarin sorenya si pelaku masih mengunggah status di WA seperti ini: Gue baru sampe rumah, udah disuruh belajar lagi, padahal ujian masih hari Selasa," tuturnya.
Ia lantas mengaitkan persoalan lama pelaku, status WA dan peristiwa pembunuhan yang terjadi.
Sementara, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, pelaku mengaku tak bisa tidur. MAS mengaku mendapat bisikan-bisikan.
"Dia merasa tidak bisa tidur terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," ujar Gogo, Sabtu, 30 November 2024.
Kini MAS telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat pasal pembunuhan. Polisi pun menyebut bahwa MAS sudah bisa menjawab pertanyaan polisi dan tersenyum. Ia bahkan telah menanyakan kondisi ibunya.
"Tadi yang bersangkutan (MAS) juga sangat sedih, menunjukkan rasa penyesalan yang sangat mendalam," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, Minggu, 2 Desember 2024.