Ntvnews.id, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup, melaksanakan kegiatan penanaman mangrove sebagai bagian dari target perusahaan untuk menanam 10 ribu hektare mangrove hingga 2041. Penanaman ini dilaksanakan di Kecamatan Percut Sei-Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pada tahun 2023, PTFI juga telah memulai program penanaman mangrove di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, sebagai dukungan terhadap Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove yang mencakup area 2.000 hektare di luar wilayah PTFI.
PTFI bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dalam memverifikasi lokasi penanaman mangrove yang direkomendasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Hasilnya, telah diidentifikasi area lebih dari 800 hektare yang siap untuk penanaman mulai 2025, tersebar di berbagai provinsi seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Kalimantan Timur.
Kegiatan penanaman mangrove di Deli Serdang, Sumatera Utara, secara simbolis dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, bersama Direktur & EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, serta pejabat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Deli Serdang pada 30 November 2024.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan PT Freeport Indonesia (Istimewa)
Indonesia merupakan negara dengan hutan mangrove seluas 3,4 juta hektare, terbesar di dunia, yang mencakup 23 persen dari populasi mangrove global. “Mangrove sangat penting bagi kehidupan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, kepada wartawan setelah kegiatan penanaman.
Menurut Hanif, mangrove memiliki kapasitas tinggi dalam menyimpan karbon di tanahnya. Mangrove juga berfungsi sebagai penyaring alami yang menangkap sedimen dan polutan dari air, menjaga kualitas air di wilayah pesisir. Selain itu, tanah mangrove dapat menyimpan karbon dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan hutan daratan, sehingga berkontribusi dalam mengurangi karbon dioksida di atmosfer dan mengatasi perubahan iklim.
“Restorasi mangrove harus dilaksanakan dengan kerja keras. Saat ini Freeport Indonesia menanam 25 hektare di Deli Serdang, dan kami juga mengundang berbagai pihak untuk ikut berpartisipasi dalam rehabilitasi maupun restorasi mangrove di Indonesia,” ujar Menteri.
Di sisi lain, Direktur & EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, menyatakan bahwa program "Mangrove for Life" mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap lingkungan dan sebagai wujud tanggung jawab untuk melindungi ekosistem pesisir serta merehabilitasi mangrove.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan PT Freeport Indonesia (Istimewa)
"Program ini sekaligus menjadi bentuk dukungan kami terhadap Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Indonesia. Kami berharap kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat pesisir," tutur Claus.
Mengenai penanaman di Deli Serdang, Claus menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Juni 2023 antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BRGM, serta PTFI. Nota ini menegaskan komitmen untuk mendukung pemulihan ekosistem mangrove sebagai bagian dari target rehabilitasi nasional seluas 2.000 hektare.
“Sejak 2005 hingga 2024, PTFI telah melakukan penanaman mangrove di wilayah pesisir dalam area Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan total luas mencapai 1.088 hektare,” pungkas Claus.