Ntvnews.id, Jakarta - Pilkada Serentak 2024 yang telah berakhir pada 27 November lalu masih menyisakan berbagai cerita unik. Salah satunya yang terjadi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Diduga karena berbeda pilihan pada Pilkada, sepasang makam suami-istri di Desa Manjalling, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terpaksa dipindahkan pihak keluarga ke pemakaman lain. Peristiwa ini pun viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial terlihat pembongkaran makam sepasang suami-istri di Desa Manjalling, Kabupaten Bulukumba oleh pihak keluarga karena makam tersebut berada di lahan milik orang lain. Makam tersebut terpaksa dibongkar pihak keluarga karena disuruh oleh pemilik lahan.
Menurut anak almarhum, Nurmi pembongkaran ini dilakukan karena berbeda pilihan dengan pemilik lahan pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bulukumba. Di mana pemilik lahan bukan hanya memerintahkan membongkar kedua makam tersebut namun juga melarang warga untuk melewati lahan miliknya.
"Gara gara ini mungkin pemilihan. Dia teriak ke saya. Dia bentak bentak saya.
Tidak boleh lewat di samping rumahnya. Beda pilihan antara Bupati," kata Nurmi.
Sementara pemilik lahan, Muhammad Aszar membantah tudingan permintaan pembongkaran makam akibat perbedaan pilihan pada Pilkada. Ia mengaku permintaan pembongkaran makam ini merupakan kesalahpahaman dan ketersinggungan antar pemilik lahan dengan anak almarhum.
"Saya Muhammad Aszar ingin mengklarifikasi tentang pembongkaran makam yang beredar di media sosial. Tidak ada hubungannya dengan Pilkada. Kejadian ini murni karena kesalahpahaman," kata Aszar.
"Saya atas nama pribadi dan keluarga memohon maaf kepada seluruh masyarakat. Semoga kejadian ini tidak membesar dan meluas lagi," imbuhnya.
Pemerintah setempat bersama TNI Polri sudah mendamaikan keduanya dan saling memaafkan.