Ntvnews.id, Jakarta - Kasus penembakan yang melibatkan seorang anggota polisi terhadap seorang pelajar SMKN 4 Semarang masih terus bergulir.
Korban Gamma Rizkynanta Oktafandy diduga ditembak oleh Aipda Robig Zaenudin (RZ), anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, pada Sabtu, 23 November 2024. Keluarga korban, U, mengungkapkan adanya fakta mengejutkan terkait kejadian tersebut.
Mereka menyebutkan bahwa pada malam Minggu, 24 November 2024, pihak keluarga didatangi oleh beberapa anggota Polrestabes Semarang. Dalam kunjungan itu, polisi diduga meminta keluarga korban untuk tidak membesar-besarkan kasus tersebut.
"Jadi istilahnya, kita diminta tanda tangan pernyataan supaya tidak tersebar atau berkembang kemana-mana (soal peristiwa penembakan ini). Kita disuruh mengikhlaskan, istilahnya gitu," ungkap U saat diwawancarai di Semarang pada Minggu, 1 Desember 2024.
Dua rekan siswa korban penembakan oleh oknum polisi, meletakan bunga sebagai rasa duka di SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). (Antara)
Menurut U, keluarga merasa pernyataan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar tidak sesuai dengan temuan fakta di lokasi kejadian. Dari hasil penelusuran keluarga di lokasi penembakan, mereka memperoleh bukti yang menunjukkan bahwa Gamma tidak bersalah.
"Intinya diminta membuat pernyataan bahwa kasusnya selesai atau apa, supaya tidak berkembang kemana-mana, supaya wartawan juga tidak ada yang sering datang. Karena kasusnya akan di konferensi pers lah seandainya kita sudah bikin pernyataan. Tapi kita ndak mau," jelasnya.
Selanjutnya, pada Selasa, 26 November 2024, keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Tengah sebagai langkah hukum.
"Kita naik. Jadi kasusnya kita naikkan (ke Polda), kita lapor Selasa. Kemudian kita cari kerabat dan diskusi, akhirnya lapor ke Polda," katanya.
Selain itu, sebuah video yang menunjukkan aksi penembakan oleh oknum tersebut beredar. Rekaman video itu memperlihatkan RZ menembak Gamma di depan minimarket di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Semarang, pada Minggu, 24 November 2024, pukul 00.19 WIB.
View this post on Instagram
Seorang keluarga korban yang meminta identitasnya dirahasiakan memperlihatkan video tersebut kepada wartawan. Ia meminta agar video tersebut tidak disebarluaskan. Keluarga juga menegaskan bahwa korban tidak melakukan perlawanan seperti yang sebelumnya dinyatakan oleh Kapolrestabes Semarang.
"Kalau dari Polrestabes bilangnya korban melawan lalu ditembak. Nah ini ada videonya melawan apa ndak?," ujarnya.
Dalam konferensi pers, polisi mengklaim bahwa Gamma ditembak karena terlibat tawuran dan melawan saat hendak diamankan.
Namun, dalam video berdurasi 41 detik tersebut, tampak seorang pria yang diduga RZ melintangkan motornya di tengah jalan dan mengarahkan senjata ke tiga motor, salah satunya milik korban. Tidak terlihat adanya perlawanan dari para korban sebelum penembakan terjadi.
"Polisinya kan naik Nmax itu. kayak nyegat gitu. saya dengar tembaknya ada 4 kali," ujar anggota keluarga korban.
Keluarga juga sedang melengkapi rangkaian video lain yang menunjukkan proses pengejaran pelaku terhadap korban. Mereka meminta agar video tersebut tidak disebarkan.
Dalam rekaman lainnya, pelaku tampak terjatuh dari motor saat mengejar rombongan korban, yang disebut karena pengaruh minuman keras. Namun, pihak kepolisian sebelumnya menyatakan bahwa hasil tes menunjukkan pelaku negatif alkohol maupun narkoba.