Ntvnews.id, Amerika Serikat - Viral kisah seorang anak laki-laki yang mengalami phobia potong rambut di media sosial. Kondisi medis yang dikenal sebagai tonsurephobia membuatnya enggan untuk memotong rambut selama 12 tahun atau sepanjang hidupnya.
Dilansir dari Oddity Central, Senin, 27 Mei 2024, anak laki-laki bernama Farouk James ini memiliki rambut panjang yang mencapai pinggangnya, yang membuatnya menarik perhatian banyak orang.
Ia bahkan memiliki lebih dari 250 ribu pengikut di Instagram. Namun, setelah pindah ke sekolah baru, Farouk dihadapkan pada tekanan untuk memotong rambutnya.
Guru-guru di sekolahnya meminta Farouk untuk memotong rambutnya menjadi pendek, sesuai dengan peraturan sekolah.
Anak Phobia Potong Rambum (Oddity Central)
Meskipun keluarga Farouk telah memberikan catatan dari dokter yang menyatakan bahwa ia mengalami tonsilophobia, yaitu ketakutan yang ekstrem terhadap pemotongan rambutnya, sekolah tetap memilih untuk mengabaikannya dan mempertahankan aturan tersebut.
Baca Juga:
Selamat! Istri Kevin Aprilio Hamil Anak Pertama
Israel Kembali Serang Palestina, 11 Orang Meninggal Dunia Termasuk Anak Kecil dan Dokter
Saya menderita tonsilitisphobia dan juga narkolepsi yang berarti saya mudah tidur nyenyak, dan mereka mengikat bersama. Saya bisa bermimpi mengerikan tentang rambut saya dipotong,” kata Farouk kepada Sky News Kids Show FYI dilansir dari Oddity Central.
“Mereka jelas tidak percaya, mereka pikir itu hanya sebuah fase, sebuah front untuk menjaga diri saya di sekolah,” sambungnya.
Ibu Farouk, Bonnie Miller, menjelaskan bahwa putranya telah mencoba pergi ke sekolah dengan mengepang rambutnya. Namun, hal ini juga tidak dibolehkan lantaran dilarang di sekolah London.
Karena tidak mematuhi aturan panjang rambut, anak berusia 12 tahun itu telah dihukum beberapa kali, dan bahkan terancam dikeluarkan dari sekolah.
Anak Phobia Potong Rambum (Oddity Central)
“Itu akhirnya mengarah pada isolasi, penangguhan, dan akhirnya pengusiran,” ucap Farouk.
Ibu Farouk mengklaim bahwa ia tahu aturan sekolah sebelum mendaftarkan putranya di sana. Namun, saat itu sekolah menjamin bahwa Farouk akan memperoleh pengecualian karena alasan kesehatan.
Sayangnya, setelah awal tahun ajaran, kepala sekolah memberitahunya bahwa Farouk akan dikeluarkan kecuali ia potong rambut karena tonsurephobia tidak diakui sebagai phobia.
"Saya telah mencoba membuatnya memotong rambutnya karena ia mencintai sekolah dan saya sangat menghargai pendidikan yang ia dapatkan di sana. Ia baru saja akan memulai psikoterapi untuk mengatasi phobia, kami benar-benar melakukan segala yang mungkin,” ungkap Miller.
“Farouk bahkan mengatakan kepada saya bahwa jika ia memotong rambutnya, hidupnya tidak akan layak untuk dijalani. Kecuali saya benar-benar merekam saya membawanya ke tukang cukur dan mengirimkannya ke sekolah, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi,” tandasnya.