Polda Jateng Sebut Penembakan Siswa SMK di Semarang Tak Terkait Tawuran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2024, 13:18
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
KOMISI III RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN KAPOLRESTABES SEMARANG DAN KELUARGA ALM. GAMMA KOMISI III RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN KAPOLRESTABES SEMARANG DAN KELUARGA ALM. GAMMA (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Aris Suprioyono, menyatakan bahwa kasus penembakan terhadap siswa SMK berinisial GRO oleh Aipda RZ tidak berkaitan dengan tawuran.

Menurutnya, Aipda RZ melakukan penembakan karena melihat seorang pengendara motor yang sedang dikejar oleh pengendara lain yang diduga bagian dari kelompok yang hendak tawuran.

Selain itu, Aris menjelaskan bahwa motor yang dikendarai Aipda RZ sempat dipepet oleh salah satu pengendara tersebut.

"Terduga pelanggar (Aipda RZ) menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu, dan terjadilah penembakan," ungkap Aris dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Baca Juga: Soal Penanganan Kasus di Semarang, Ketua Komisi III DPR Apresiasi Polri: 9 dari 10

Aipda RZ diketahui melakukan empat kali tembakan dalam insiden yang terjadi pada 24 November 2024 di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Aris menjelaskan kronologi kejadian bermula ketika Aipda RZ sedang dalam perjalanan pulang dari kantor pada malam hari. Saat itu, dia melihat satu kendaraan sedang dikejar oleh tiga kendaraan lainnya.

Ketika pengejaran terjadi, pengendara motor yang terlibat sempat memepet motor Aipda RZ, sehingga mengganggu jalannya.

Atas insiden tersebut, Aipda RZ diduga melanggar Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan senjata api, Pasal 13 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang pemberhentian anggota kepolisian, serta Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Kepolisian.

Baca Juga: Kapolrestabes Semarang Akui Kelalaian Anggota Polisi dalam Insiden Penembakan Siswa SMK

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Jawa Tengah, AKBP Helmy Tamaela, menjelaskan bahwa ada dua kelompok yang awalnya hendak tawuran, namun tawuran tidak terjadi karena salah satu kelompok membawa senjata tajam.

Kelompok yang tidak bersenjata memilih mundur, yang kemudian memicu aksi kejar-kejaran. Salah satu kendaraan yang dikejar sempat masuk ke sebuah gang, sementara tiga kendaraan lainnya berputar balik untuk mengejar motor tersebut.

Saat itulah ketiga kendaraan tersebut berhadapan dengan Aipda RZ, yang sebelumnya telah dipepet oleh salah satu motor yang dikejar. Aipda RZ kemudian melepaskan tembakan peringatan sambil mengatakan "polisi".

"Kemudian karena saking kencang, tembakan kedua mengenai almarhum saudara Gamma (siswa SMK) yang berada di posisi tengah kendaraan pertama," ungkap Helmy.

x|close