Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan komitmen yang kuat terhadap pelindungan dan promosi warisan budaya takbenda dalam Sidang ke-19 Komite Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang diadakan di Paraguay.
“Atas nama Republik Indonesia, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada UNESCO dan Paraguay atas penyelenggaraan pertemuan penting ini. Meskipun jarak memisahkan kita, apresiasi bersama terhadap budaya dan warisan menyatukan kita sebagai sarana kerja sama, dialog, dan promosi nilai-nilai universal perdamaian,” kata Menbud Fadli Zon, Selasa 3 Desember 2024.
Ia menambahkan Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, 2.400 kelompok etnis, dan 720 bahasa daerah, merupakan contoh nyata keragaman budaya yang hidup.
Baca Juga : Menbud Fadli Zon Dukung Film Women from Rote Island Menuju Oscar 2025
Dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia terus berupaya mendorong pelestarian budaya yang mempererat persatuan di tengah perbedaan.
Hingga saat ini, Indonesia telah mendaftarkan lebih dari 2.000 elemen dalam Inventarisasi Nasional Warisan Budaya Takbenda dan 13 elemen dalam Daftar UNESCO, dengan tiga elemen baru yang akan disahkan dalam sidang ini.
“Warisan budaya takbenda bukan hanya peninggalan masa lalu, melainkan bukti ketangguhan dan persatuan manusia yang relevan dengan tantangan dunia modern, termasuk perubahan iklim, konflik, urbanisasi, dan kemajuan teknologi,” ungkap Menteri Budaya Fadli Zon.
Baca Juga: Fadli Zon Resmikan Museum Kujang Pusaka untuk Lestarikan Warisan Sunda
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, visi Astacita menjadi dasar dalam upaya memperkuat keselarasan antara manusia, budaya, dan alam.
Pada kesempatan ini, Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam pencalonan anggota Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda di UNESCO untuk periode 2026–2030.
Sidang ini diharapkan menjadi momentum untuk memprioritaskan pelindungan warisan budaya takbenda dalam agenda nasional dan internasional.
Sidang ke-19 Komite untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda, atau 19th Session of the Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage, merupakan forum internasional tahunan yang mempertemukan negara-negara anggota untuk membahas langkah-langkah pelindungan, promosi, dan pelestarian warisan budaya takbenda dunia, sesuai dengan Konvensi 2003 UNESCO.
Baca Juga : Fadli Zon Yakin Industri Musik Indonesia Bisa Tembus Pasar Global Seperti K-pop
"Dalam sidang ini, Indonesia mengusulkan tiga warisan budaya Indonesia yaitu, Reog Ponorogo (kategori Urgent Safeguarding List) yang disidangkan tanggal 3 Desember 2024, Kebaya (Nominasi Multinasional kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity), yang akan disidangkan tanggal 4 Desember 2024, dan Kolintang (kategori Extension Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang akan disidangkan tanggal 5 Desember 2024", kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Selanjutnya, ia berharap melalui upaya diplomasi budaya Indonesia, kerja sama global dalam menjaga keberlanjutan budaya untuk generasi mendatang dapat terwujud, sehingga tercipta dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Sumber: Antara)